Awasi Putra Putri Anda dari Tindak Kejahatan Penculikan Anak

Beberapa terakhir kali ini kerap kita terdengar berita mengenai seorang anak yang diculik.

Hal ini tentu saja membuat semua orang tua sedikit khawatir.

Salah satu kasus penculikan anak yang cukup meresahkan adalah usaha penculikan anak yang terjadi dikawasan Waru – Sidoarjo.

Meskipun sang anak akhirnya bisa meloloskan diri, namun kisahnya cukup mencekam dan menjadi viral dikalangan orang tua.

 

Kisah penculikan anak ini dialami seorang anak perempuan kelas lima SD ketika dia akan berangkat ke sekolah. Ketika akan mencapai lokasi sekolah tiba-tiba dia didekati oleh seseorang yang mengendarai mobil kijang innova berwarna putih.

Selain itu, datang pula pengendara motor CBR yang langsung menodongkan pisau kepadanya dan mengancamnya agar segera memasuki mobil berwarna putih tersebut. Untungnya korban berhasil melarikan diri ketika penculiknya lengah.

Korban langsung berlari kearah pasar dan bersembunyi hingga siang hari sampai keadaan aman.

 

Masih dalam minggu yang sama dan masih dikawasan yang sama, terjadi lagi usaha penculikan anak.

Targetnyapun juga masih sama, yaitu anak perempuan SD kelas empat. Kejadiannya, korban saat itu sedang berjalan kaki menuju rumahnya sepulang sekolah.

Tiba-tiba korban dihampiri oleh pelaku yang mengenakan jaket ojek online. Pelaku langsung menanyakan nama korban dan meminta korban untuk ikut dengannya, dengan alasan orang-tuanya memesan ojek online untuk dirinya.

 

Melihat kehadiran ojek online tersebut korban langsung ketakutan, mengingat selama ini orangtuanya tidak pernah menggunakan jasa ojek online untuk menjemput dirinya.

Lagipula jarak rumah dan sekolahnya hanyalah 500 meter saja.

Langsung saja korban melarikan diri dan bersembunyi didalam Balai Desa hingga keadaan aman.

 

Mengenai kedua kasus tersebut, saat ini sedang menjadi perhatian utama bagi pihak Kepolisian Kota Sidoarjo dan masih dalam tahap penyelidikan secara intensif.

Meskipun usaha penculikan ini gagal, namun hal ini cukup meresahkan bagi para orang tua anak.

Terutama bagi yang mempunyai anak yang masih berusia sekolah dasar.

Baca Juga:  Beri jam komandan, Danmenkav 2 mar apresiasi kinerja prajurit menkav 2 mar

 

Begitu pula yang lagi viral berita kasus yang sama beberapa bulan lalu pernah terjadi namun berhasil di gagalkan warga dan Terduga nya penculik anak di Sidoarjo, Jawa Timur, terekam kamera CCTV. (Foto: iNews.id/Pramono Putra ) Upaya penculikan anak di depan sekolah berhasil digagalkan warga Sidoarjo, Jawa Timur.

Pihak sekolah tempat korban belajar berencana melaporkan kejadian ini ke polisi.

 

Sebut saja AW (8) siswi kelas 2 Madrasah Ibtidaiyah di Desa Tambakrejo, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo hampir menjadi korban penculikan di depan sekolahnya. AW yang saat itu baru pulang sekolah, didatangi laki-laki tak dikenal yang mengaku akan mengantarkannya pulang, kisah bulan lalu 4/11/2019 siang.

Menurut penuturan saksi, Rere Mifta, dia yang saat itu sedang mengobrol dengan rekannya di toko depan sekolah, tiba-tiba mendengar seseorang berbicara di telepon.

Orang tersebut meminta kepada lawan bicaranya untuk menyiapkan mobil.

“Orang itu telepon pas di depan toko tempat saya ngobrol,” katanya.

Saat itu, Rere belum menaruh curiga, sampai laki-laki tersebut mendekati seorang anak kecil yang baru keluar dari sekolah.

Dia mendengar, laki-laki tersebut bertanya apakah sudah dijemput atau belum.

Korban lantas menjawab jika dia belum dijemput.

Kecurigaan Rere membuatnya memantau keduanya.

Melihat pelaku yang selalu mepet ke korban, Rere akhirnya memanggilnya untuk mendekat.

“Nduk, nduk, sini,” kata Rere sembari berteriak saat itu.

Dan korban langsung berlari ke arah Rere dan memegang tangannya. Kepada Rere, korban mengaku tidak mengenal laki-laki yang barusan ingin mengantarnya pulang.

Mengetahui korbannya berada di sekitar banyak warga, pelaku kabur dengan motornya.

 

Meskipun belum ada laporan mengenai kasus penculikan anak yang terjadi di Kota Surabaya.

Namun beberapa kasus yang masuk wilayah Kabupaten Sidoarjo ini juga sebagai sinyal bahaya bagi Pemerintah Kota Surabaya.

 

Pemerintah Kota Surabaya langsung bergerak melakukan sosialisasi mengenai cara-cara pencegahan terhadap kejahatan penculikan anak.

 

Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat (BPB Linmas) Kota Surabaya Eddy Christyanto mengatakan, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) telah memerintahkan kepada para camat dan lurah agar membuat surat edaran yang ditujukan kepada sekolah-sekolah dan masyarakat melalui RW dan RT setempat.

Baca Juga:  Peringati Satu Muharam 1441 H Kapolres Ponorogo Santuni Anak Yatim

 

“Surat edaran yang disampaikan para camat dan lurah se-Kota Surabaya untuk mengingatkan warga maupun para guru agar berhati-hati terhadap orang asing yang ingin menjemput anak mereka,” katanya.

 

Terlebih, pada saat jam pulang sekolah atau di tengah jam pelajaran. “Kalau yang jemput orangnya tidak kenal jangan dilepas. Harus orang yang biasa jemput,” ujarnya, dilansir dari Antara.

 

Tak hanya orang tua, Eddy berharap pembantu rumah tangga juga berhati-hati terhadap orang lain yang ingin menjemput putra-putri majikannya. Jika tidak mengenal orang tersebut, sebaiknya tak diizinkan.

 

“Misalnya, orangnya mengatakan kalau dirinya disuruh mamanya.

Nah, tolong jangan mudah percaya dengan hal-hal semacam ini,” katanya.

 

Langkah preventif yang dilakukan Pemkot Surabaya untuk mengantisipasi terjadinya kasus penculikan di wilayahnya, bukan saja melalui imbauan yang disampaikan melalui surat edaran.

 

Eddy Christyanto mengatakan, BPPD dan Linmas selama ini telah menginstruksikan kepada para kasatgas untuk berkeliling ke sekolah-sekolah, terutama TK dan SD.

 

“Kalau jam pulang, saya minta dimonitor.

Terutama sekolah-sekolah yang sifatnya eksklusif, di mana anak-anaknya antar-jemput. Sekolah kita minta menutup pagar dan berhati-hati,” katanya.

 

Jumlah kasatgas linmas yang bertugas mengawasi sekolah-sekolah sebanyak 154 orang.

Untuk itu, di masing-masing kelurahan memiliki satu orang kasatgas linmas.

 

Eddy mengakui, keterbatasan personel menyebabkan tidak semua sekolah bisa dipantau.

Untuk itu, pihaknya hanya memonitor sejumlah sekolah tertentu yang memungkinkan berpotensi terjadi tindak penculikan.

 

Ia meminta petugas keamanan untuk menanyai kepada setiap tamu yang berkunjung, ingin menemui siapa, kemudian mencatat nomor kendaraannya.

 

Eddy menegaskan, kendati kasus penculikan marak terjadi di luar daerah, namun kewaspadaan harus ada.

Baca Juga:  Sosialisasi Progran Tanah Sistenatis Lengkap (PTSL).

 

“Apabila masyarakat menemukan hal-hal yang mencurigakan, bisa menghubungi layanan tanggap darurat Command Center 112 milik Pemkot Surabaya,” katanya.

 

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini sebelumnya mengatakan, pihaknya berharap tidak ada penculikan anak di Surabaya. “Makanya kami minta RT RW siaga,” kata Wali Kota Risma.

 

Wali kota perempuan pertama di Surabaya ini menyebutkan, di sekolah-sekolah sudah dipasang CCTV. Dengan peralatan tersebut, akan bisa ditemukan siapa pelaku penculikan.

 

“Karena kita bisa akses ke Dispendukcapil (Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil).

Kamera (CCTV) tak hanya di sekolah, namun juga di masjid, gereja, kemudian mal. Kita ketahui gerak-geriknya (pelaku),” katanya

 

Beragam pamflet dan surat edaran telah diturunkan ke masyarakat agar waspada.

 

Berikut adalah langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menghindari modus kejahatan Penculikan Anak :

Awasi dan pantau keberadaan anak anda, terutama saat anak bermain diluar rumah

Ajari anak untuk tidak mau menuruti ajakan dan bujukan dari orang yang tidak dikenal.

Biasanya para penculik mengunakan modus minta tolong atau memberikan hadiah.

Hindari anak dari pemakaian barang mewah dan perhiasan/gadget yang mencolok

Ajari anak untuk berteriak kencang/menangis memanggil nama orang tua bila dalam keadaan berbahaya.

Hal ini untuk menarik perhatian orang-orang di sekitar agar menolong.

Waspadai apabila ada orang tidak dikenal yang ada di sekitar rumah dan sekolah

Waspadai jika ada kendaraan/mobil tidak kenal berada di sekitar rumah dan sekolah.

 

Ajari anak untuk menanti jemputan didalam area sekolah

Apabila pulang sekolah berjalan kaki, ajari anak untuk selalu pulang secara berkelompok

Pihak sekolah harus mempunyai identitas penjemput anak yang jelas.

 

Apabila terjadi kejadian gawat darurat termasuk kejadian Penculikan Anak, harap menghubungi nomer Center 112. Cukup tekan 112 tanpa 031.

Saluran ini bebas pulsa.

Meskipun pulsa telephon anda Rp 0, Akan tetap bisa meng-akses nomor darurat 112 tersebut

 

(AMR)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *