APTRI Lumajang Akan Gelar Demo Ke Jakarta

Indonesia – Propinsi Jawa Timur – Lumajang – Detikkasus.com – Aksi demo yang akan digelar oleh Andalan Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) di kantor Kementerian BUMN di Jakarta beberapa hari mendatang, bakal mendatangkan seluruh anggota APTRI dari berbagai wilayah se Indonesia.

APTRI (Andalan Petani Tebu Republik Indonesia) akan bersatu menggelar aksi demo, Senin (28/8) besok, menentang kebijakan pemerintah yang dirasa tidak mensejahterakan petani. Hal itu dikatakan oleh H. Didik, ketua DPC APTRI Kabupaten Lumajang pada sejumlah awak media, Jum’at (25/8).

“Membawai APTRI, kami disini yang dari Lumajang bermitra dengan PG Jatiroto PTPN XI dipastikan akan berangkat ke Jakarta, 1 bus lain kendaraan pribadi,” katanya.

Baca Juga:  Awali Pagi Dengan Pelayanan, Unit Lantas Polsek Seririt Turun Kejalan

Masih kata H. Didik, aksi demo yang rencananya akan digelar disejumlah tempat diantaranya Kementrian BUMN, Perdagangan bahkan Istana Negara ini didasari oleh sejumlah tuntutan dari pihak petani tebu diantaranya penghentian impor Raw Sugar, penolakan kisaran harga pembelian dari bulog, juga menagih janji Kementrian BUMN soal rendement 8,5 pada petani.

“Impor raw sugar harus dihentikan, karena itu jelas mengakibatkan petani tebu sekarang terjatuh. Juga menagih janji Mentri BUMN dimana kemarin terkait impor gula ditahun 2016 kemarin berjanji akan memberi rendement 8,5 ke petani, tapi nyatanya itu tidak terlaksana justru petani rendementnya kisaran antara 5 sampai 6,” ujar H. Didik.

Selain itu, pihaknya akan terus bersikukuh tetap menolak dengan ditetapkannya pembelian gula oleh Bulog dengan kisaran sebesar Rp. 9.700. Hal ini dikatakan pula oleh H. Didik didasari oleh kalkulasi biaya pokok produksi saja sudah 10600 sehingga harga pembelian bulog itu dinilai membuat petani merugi.

Baca Juga:  Perketat Penjagaan di PPI Sangsit Pawas bersama Personil Polsek Sawan Awasi Pintu Masuk Dermaga

“Sebenarnya kami disini juga heran ada yang setuju dengan harga Rp. 9.700, apakah mereka itu betul-betul petani apakah pedagang, karena jika mereka itu pedagang, dengan harga yang demikian itu masih bisa bekerja dengan membeli SPT an, lain dengan petani yang nanam hingga panen,” tukasnya.

Aksi demo ini juga dipicu oleh langkah yang tempuh oleh pimpinan teratas APTRI yang selama ini tidak membuahkan hasil seperti apa yang diharapkan. Sehingga mengatas namakan petani, H. Didik beserta yang lain akan terus menuntut perubahan.

Baca Juga:  Ibas Bersama Aliya Berbagi Bersama Anak Yatim Pacitan

“Tentunya kita hindari adanya tindakan anarkis. Setakad menyampaikan tuntutan, kita menghadap pejabat yang berwenang, dan yang terpenting ini PTPN XI kenapa tidak sama dengan PTPN lain, kita ( patani ) akan terus menuntut agar bisa melakukan penjualan gula dan tetes secara mandiri. PTPN lain bisa, kenapa di PTPN XI tidak bisa ada apa ini?, Disini kami akan terus berjuang terlebih menghentikan mitra yang tidak sehat ini. Kalau ini tidak ditanggapi serius oleh pemerintah, maka Program Swasembada gula yang dicanangkan oleh pemerintah khususnya Bapak Presiden Jokowi tidak akan tidak terwujud,” pungkas H. Didik (RN/RH).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *