Oleh : Kern Rahman Maulana
Universitas Muhammadiyah Malang
Akuntansi
Detikkasus.com | Saya seorang mahasiswa yang berkuliah di Malang kebetulan rumah saya berada di Sidoarjo, Hampir setiap Minggu saya pulang-pergi Malang-Sidoarjo dan Sidoarjo-Malang. Setiap saya pulang saya melihat proses pembangunan jalan tol yang berkembang pesat, Terkadang juga jalan nasional yang biasa saya lewati terkena imbas macet dari pembangunan tol tersebut karena banyak truck besar bermuatan penuh dan hampir menutupi badan jalan. Terlintas di pikiran saya apakah bermanfaat bagi ekonomi?
Tol Surabaya-Malang
Awal mula mega proyek ini di bangun tahun 2016 oleh PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Mereka optimis pembangunan ini selesai pada kuartal pertama 2019. Dengan total investasi selama dua tahun yaitu 5,9 Triluin diluar dari biaya pembebasan tanah dan sudah mencapai 75% selesai terdiri dari 5 seksi. Seksi 1 adalah Pandaan hingga Purwodadi sepanjang 15,47 km. Lalu, Seksi 2 Purwodadi-Lawang sepanjang 8,05 km; Seksi 3 Lawang-Singosari sepanjang 7,10 km; Seksi 4 Singosari-Pakis sepanjang 4,75 km; dan Seksi 5 Pakis-Malang sepanjang 3,11 km dan yang baru selesai hampir 90% hanya sampai di Seksi 3 saja, seksi 4 dan seksi 5 belum karena masih ada kendala dalam pembebasan lahan. Jalan Tol Pandaan-Malang merupakan proyek investasi yang dimiliki oleh PT Jasamarga Pandaan Malang yang kepemilikannya terdiri 3 BUMN, yaitu PT Jasamarga (Persero) Tbk sebesar 60%, PT PP (Persero) Tbk sebesar 35% dan PT SMI (Persero) sebesar 5%. Keberadaaan Jalan tol ini mampu memangkas waktu tempuh Pandaan-Pasuruan-Malang menjadi kurang dari 40 menit. Selain itu, keberadaan jalan tol tersebut dapat mengurangi kepadatan jalan arteri atau jalan nasional yang menghubungkan ruas jalan Pandaan-Malang.
Apakah berdampak besar terhadap perekonomian
Kita tau kota Malang adalah tempat perekonomian Agro seperti sayur,buah buahan dan macam-macam tumbuhan dan juga Kota Surabaya terkenal akan perusahaan tekstil jadi dua kota ini dapat menjadi simbiosis mutualisme dalam memenuhi kebutuhan daerahnya. Dengan adanya jalan tol baru ini dapat membantu menguragi pembiayaan dalam aspek transportasi karena jika melewati tol dapat menghemat waktu dan juga laju kendaraan cenderung lebih stabil dan berdampak menghemat bahan bakar. Negara juga dapat pemasukan dari para pengguna tol, dan di sisi lain juga investor akan tertarik untuk menanamkan modal ke daerah karena akses yang lebih mudah.
Tapi bagaimana dengan bisnis kecil yang mengandalkan pelanggan yang lewat melalui jalan nasional? Pemerintah bisa membantu dengan cara membangun rest area di jalan tol yang berisikan pedagang-pedagang di daerah situ.
Banyak manfaat yang dapat kita petik dari di bangunya jalan tol tetapi banyak juga oknum yang kurang setuju di bangunya jalan tol karena memamakan biaya yang banyak dan menambah hutang. Kita sebagai bangsa indonesia harus bisa memanfaatkan infrastruktur ini dengan sebaik baiknya dalam menggerak kan ekonomi dan bukan mencari sisi negatifnya.