PONOROGO I detikkasus.com – Anggota Komisi V DPR RI Dapil Jawa Timur VII, Hj. Sri Wahyuni, S.Sos berhasil menarik dana pusat sebesar Rp 7,8 miliar dari Kementrian PUPR RI guna mendukung pertumbuhan ekonomi perdesaan melalui penyediaan infrastruktur dasar dengan skema Padat Karya Tunai. Terutama meningkatkan perekonomian masyarakat di daerah pemilihan Dapil VII Jawa Timur.
Selain program PISEW senilai Rp. 7,8 miliar, sebelumnya Anggota Komisi V DPR RI Dapil Jawa Timur VII dari partai NasDem, Hj. Sri Wahyuni, S.Sos ini, juga telah berhasil merealisasikan program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) sebesar Rp. 6 miliar yang di realisasikan di 10 kecamatan di wilayah Kabupaten Ponorogo di tahun 2020 ini.
Hj. Sri Wahyuni, S.Sos sa’at di konfirmasi mengatakan bahwa, Program (PISEW) ini adalah program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) yang dilakukan Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya untuk mengurangi kesenjangan antar wilayah, pengentasan kemiskinan, memperbaiki tata kelola pemerintah daerah (Kabupaten, Kecamatan dan Desa) serta memperkuat kelembagaan masyarakat di tingkat desa.
“Total keseluruan sebenarnya ada 13, Cuma yang saya bawa ada 10 Kecamatan. Sedangkan tiga lainnya dibawa oleh Anggota DPR RI Gatot Sujito. Adapun program PISEW ini, manfaatnya langsung dirasakan oleh masyarakat seperti jalan produksi pertanian, jembatan gantung, rumah subsidi, penanganan kawasan kumuh, air minum dan sanitasi,” kata Hj. Sri Wahyuni, sa’at peletakan batu pertama di Duku Pangkal Desa Pangkal Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo, Rabu (29/7/2020) .
Menurut Sri Wahyuni, usahanya ini memang belum maksimal, karena masih terdampak Pandemi Covid-19. Dia juga berjanji akan merealisasikan lagi program PISEW di tahun 2021 mendatang. Dia juga menjelaskan, program PISEW ini difokuskan pada peningkatan infrastruktur penghubung pertanian. Tujuannya untuk memudahkan akses petani desa dalam membawa hasil pertanianya.
Sementara Bupati Ponorogo, Drs. H. Ipong Muchlissoni mengaku gembira dengan banyaknya program Nasional yang mengalir ke daerahnya. Menurutnya hal itu menjadi angin segar di tengah minimnya dana pembangunan di Ponorogo yang terdampak wabah Covid-19. “Program PISEW , Kotaku dan rehab rumah tahun ini kita rasakan seperti menghirup angin segar, karena sa’at ini hampir 50% dana APBD kita untuk Covid-19. Sekali lagi saya ucapkan terima kasih kepada Ibu Hj. Sri Wahyuni,” pungkasnya. (Ab/Anang Sastro).