Banda Aceh |Detikkasus.com -Kembali terpantau dari menara pantau berita detikkasus.com terhadap anggota DPRA aktif yang sibuk dengan bacalegnya serta sudah melupakan pada nasip rakyat aceh, ini terlihat setelah KIP aceh membuka kesempatan kembali secara terbuka untuk mencalonkan diri sebagai bakal calon legeslatif diaceh untuk periode 5 tahun kedepan setelah habis masa jabatannya sebagai anggota legislatif aceh periode 2019-2024. Pada Hari, sabtu 13/05/2023.
Ironisnya lagi banyak persoalan-persoalan rakyat aceh sebagai tuntutan rakyat aceh seperti disengaja diabaikan oleh banyak anggota DPRA periode 2019-2024 diantaranya terhadap kebijakan-kebijakan publik yang hampir sama sekali belum diselesaikan secara menyeluruh terhadap persoalan bendera aceh yang belum selesai dan kelar disahkan dan selalu melor, persoalan pengembangan perekonomian masyarakat seperti tinggal tali kukang saja, pembangunan rumah fakir-miskin yang berindikasi korupsi, sampai pada jerih gaji GTK sekolah swasta yang dengan sengaja ditilip serta dihapuskan yang oleh media detikkasus.com terus meminta diselesaikan sesuai janji-janji anggota komisi VI DPR aceh .
Hari ini citra dan kinerja baik secara instansi mau pun kelompok dari partai-partai pengusung anggota DPR aceh sedang diuji, dinilai dan dikaji kembali oleh rakyat aceh, terhadap janji-janji kompaye dulu di tahun 2018 yang katanya akan mensejahterakan rakyat seperti kompanye dari partai lokal aceh dalam mensejahterakan rakyatnya untuk setiap satu kartu keluarga mendapatkan 1 juta rupiah per-kk per-bulan, namun setelah menyandang sertifikat berbentuk sk dari KIP Aceh mereka tergiur dengan puluhan jutaan gaji, bermiliyaran pokir dewan tersebut, akhirnya kini lupa terhadap janji dan pikir kesejahteraan nasip rakyat aceh seperti bahasa aceh (ke-rakyat-tan) artinya kepada rakyat tidak ada.
Janji-janji kepalsuan ini sudah acap kali terjadi dan bukan lagi menjadi rahasia umum, dan sudah menjadi berita hot dinasional maupun internasional serta sudah menyeluruh menjadi sebuah berita yang viral dimasyarakat pada media-media baik media cetak surat kabar, media online hingga media facebook, instagram, tuwitter dan watshapp bereder disetiap saat, tidak lagi dalam dihitung setiap hari.
Imbal dari kepalsuannya ini masih juga keluar untuk terus berjanji kembali untuk menjaga suara rakyat aceh, namun rakyat aceh sudah merawung-raung siapakah yang bisa menyumpalkannya, janganlah menjadi penyesalan dikemudian hari jika rakyat nanti sudah meninggalkan kepalsuan yang anda tebarkan, karena bunga-bunga tebaran dalam wagian-wangiaannya yang anda taburkan terhadap pecitraan anda pada rakyat sudah tidak berlaku guna lagi bagi rakyat aceh yang berpendidikan, berwawasan jauh kedepan akan menjauh dari kebiasaan berperadaban palsu. terus kedepan akan jadi apa negeri aceh ini kedepan.
(Abunas Ka.Biro Lhokseumawe)