Detikkasus.com | Hikmah Islami
Maka hanya Qolbu yang mau diajak “bicara” dengan Alquran
Ia pasti tersentuh karena “Makanan” terbaik Qolbu adalah Alquran
Dan Alquran dengan nada dan iramanya memberi sensasi berbeda ke pendengaran yang mendengarkanya serta memikirkannya
Karena para golongan orang Mukmin berfikir tidak memakai otak tapi menggunakan Qolbu..
Maka menghafal Alquran pun hanya bisa dilakukan oleh orang yang hatinya terikat cinta dengan Alquran
Sehingga hati itu siap menerima limpahan keberkahan Alquran
Dan menjadi bagian dari tubuhnya
Menjadi bagian dari selnya, organnya dan sistem tubuhnya, Alquran yang mendarah daging
Serta menjadi bagian tak terpisahkan dari diri dan kehidupannya..
Sehingga saat ia berbicara sesuatu
Melihat sesuatu
Berfikir sesuatu
Maka Iman dan Alquran menjadi dasar pedomannnya..
Dan di jelaskan lebih sempurna lagi oleh sabda baginda Rasulullah ﷺ
Hal ini memang tidak mudah
Namun inilah sejatinya yang harus dilakukan oleh kaum Mukminun untuk menjadikan Alquran bagian tak terpisahkan dari kehidupan dan kematiannya kelak..
Hadis dari al-Barro bin Azib Rodhiyallohu ‘Anhu
Rosululloh Shollallohu ‘Alaihi wa sallam berpesan :
زَيِّنُوا الْقُرْآنَ بِأَصْوَاتِكُمْ
Hiasilah al-Quran dengan suara kalian.
(HR. Ahmad 18994, Nasai 1024, dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth)
لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَمْ يَتَغَنَّ بِالْقُرْآنِ “
Siapa yang tidak memperindah suaranya ketika membaca al-Quran, maka ia bukan dari golongan kami.”
(HR. Abu Daud 1469, Ahmad 1512 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).
Dan Para ulama salaf maupun generasi setelahnya, di kalangan para sahabat maupun tabiin, dan para ulama dari berbagai negeri
Mereka sepakat dianjurkannya memperindah bacaan al-Quran.
( A.M.R )