Detikkasus.com | Kendari
Sultra Sejak selesainya sertijab pada hari sabtu tanggal 12 Oktober 2019 resmi Dandim kota Kendari resmi dicopot dikarenakan suitan seorang istri dimedia On line yang dimaknai menghina Menkopolhukam.
Pencopotan tersebut banyak menuai kritikan dari Masyarakat kota Kendari yang salah satunya Aliansi Mahasiswa Sulawesi Tenggara, mereka menilai hukuman yang diberikan kepada Dandim
kota kendari tidak provesional sebab cuitan Istri Dandim Kota Kendari tidak menyebutkan Oknum.
Aliansi mahasiswa Sulawesi Tenggara yang dikordinir La Munduru dan La Ode Muh. Yasir sangat menyayangkan keputusan KASAD TNI mencopot Dandim kota kendari hanya karena propaganda public yang diduga permainan permainan elit politik yang menyebabkan goyangnya internal TNI kebanggaan rayat apalagi khususnya Mahasiswa Indonesia saat ini.
Dari peristiwa tersebut, Aliansi Mahasiswa Sultra tetap memberi dukungan moral kepada Dandim kota kendari yang berinisial HS sekaligus banyak mengucapkan banyak terimakasih karna telah memberikan kontribusi pada masyarakat kota kendari sebab kedatangan beliau kondisi Sultra kondisif dari para begal yang meresahkan masyarakat selama ini.
La Munduru dan La Ode Muh. Yasir meminta kepada Bapak Presiden RI untuk mencopot Menkopolhukam karena banyak memberikan pernyataan kontroversial ditengah masyarakat sehingga banyak masyarakat gerah dengan pernyataan Menkopolhukam Wiranto.
Salah satunya adalah bahwa pengungsi Gempa Maluku dianggap sebagai beban pemerintah, Papua aman-aman saja, ketika ada anggota TNI meninggal biarkan saja dll. pernyataan ini sangat tidak mencerminkan Menkopolhukan tidak mencintai rakyatnya atau sebagai Mentri yang menyangi rakyatnya.
(Edi Fiat)