Alasan Habaib Mendukung Jokowi-KH Ma’ruf Amin: Kualitas Ibadah-Akhlak-Ilmu Unggul

 

Situbondo | Detikkasus.com – Hari ini tepat Ahad Minggu, (27/01/2019) para keturunan Nabi Muhammad SAW yang akrab disebut habaib di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur sudah mendeklarasikan dukungan kepada pasangan nomor urut 01, Jokowi-KH Ma’ruf Amin.

Alasan Habaib Mendukung Jokowi-KH Ma’ruf Amin: Kualitas Ibadah-Akhlak-Ilmu Unggul

Salah seorang anggota habaib tersebut, Sayid Ali Almahdali menyatakan banyak alasan para habib mendukung pasangan itu. Namun salah satu yang terutama adalah soal kualitas manusianya.

Baca Juga:  Himbauan Personil Ditsamapta Polda Kalbar kepada warga masyarakat untuk Tidak membuka lahan dengan membakar

Dijelaskannya, kualitas manusia ada tiga. Pertama karakter ibadahnya, kedua karakter akhlaknya, dan ketiga karakter ilmunya.

“Masyarakat bisa membandingkan mana yang baik. Tiga karakter ini bisa menentukan dan bisa kita cari karena mereka hidup di zaman kita. Jadi kita tahu kualitas terbaik dari sisi akhlak, sisi ibadah, dan sisi ilmu, Bapak Jokowi lebih unggul dibanding yang lainnya,” beber Sayid Ali kepada wartawan usai deklarasi.

Baca Juga:  Wakil Bupati Jember Pimpin Upacara Hari Bela Negara Ke 70, Dandim 0824 “Selamat Hari Bela Negara”

“Ini kenapa para habib mendukung Bapak Jokowi, ya karena tiga hal itu dimiliki oleh seorang pemimpin, oleh Bapak Jokowi,” tambahnya lagi.

Habib Toha bin Habun Almuhdar menambahkan kerja Jokowi sudah tampak nyata. Baginya, masyarakat sebaiknya tak memilih pemimpin yang belum ada wujud nyata kerjanya sema sekali.

“Mudah-mudahan apa yang beliau persembahkan ke masyarakat dan rakyat Indonesia khususnya akan terpilih lagi 2019-2024 nanti,” kata Habib Thoha.

Baca Juga:  Mulai Hari Ini, Layanan Penerbitan SIM dan STNK Kembali Dibuka

Ketua DPP PDI Perjuangan, Djarot Saiful Hidayat, menanggapi deklarasi itu, mengatakan pihaknya berharap para habib bersedia untuk terus menjernihkan cerita-cerita hoaks yang selalu disematkan kepada Jokowi-KH Ma’ruf.

“Sebab bila dibiarkan, semua cerita tak waras itu bisa dianggap sebagai waras. Bisa ada perpecahan. Padahal bangsa kita ini membutuhkan banyak persatuan untuk pembangunan ke depan,” Pungkas Djarot. (Ozi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *