DETIKKASUS.COM | RIAU-, MINGGU TANGGAL 16 SEPTEMBER 2018.
Salah satu fungsi makhluk sosial adalah hidup bermasyarakat sebab kita tanpa orang lain bukanlah siapa-siapa. salah satu contohnya adalah berperan aktif dilingkungan warga bergotong-royong.
Memang dibeberapa daerah semangat bergotong-royong sudah hampir pudar, akan tetapi di perkampungan masih terus dilestarikan, hal ini berdasarkan pantauan detikkasus.com di lapangan
seperti di tiap kepenghuluan di Kecamatan Pasir Limau Kapas Kabupaten Rokan Hilir Riau, hampir tiap bulan dijumpai warga melaksankan gorong-gorong, dan yang tak kalah pentingnya adalah goro memperbaiki jalan dan jembatan.
Dikatakan Salah satu politisi dari Fraksi Gerindra, Wakil Ketua DPRD Rokan Hilir dalam pesan singkat nya, bahwa hidup harus bisa memberikan manfaat bagi orang lain salah satunya dengan cara bergotong royong yang sudah menjadi warisan nenek moyang secara terun temurun.
“Gotong royong sudah jadi tradisi warga, baik itu ditempat hajatan warga, membuka kebun, ladang, membuat rumah atau yang lagi kesulitan (kesusahan), namun dalam hal goro (gotong-gorong) memperbaiki jalan dan jembatan mengalami pergeseran prilaku warga, tutur wakil ketua DPRD Rohil Abdul Kosim yang lebih akrab di sapa Akos
“kendala berat bagi warga untuk melaksanakan goro jalan dan jembatan khususnya di pesisir pantai Kecamatan Palika adalah membutuhkan finansial yang cukup besar, karena konstruksinya beton, jika rusak untuk diperbaiki harus tersedia material seperti pasir, semen dan kerikil, atau jika menggunakan kayu (papan dan beloti) saat ini sulit didapatkan dan harganya cukup mahal, sementara untuk tukang bisa saja digerakan warga setempat jadi tidak perlu lagi mengeluarkan upah tukang”
walau demikian “Ujar Akos “Solusinya harus ada, warga harus bergerak bersama-sama, harus ada motor penggeraknya, seberat apapun beban jika dikerjakan bersama-sama, insyaallah akan terasa ringan, seperti yang sering dilakukan oleh Penghulu beserta perangkat Teluk Pulai yang telah menggerakan warga untuk goro, hampir tiap bulan dikomunikasikan kepada kita, untuk perbaiki jalan yg rusak dan berlobang, perangkat kepenghuluan langsung respon mengumpul dana dan ikut langsung terjun dilapangan, bahkan perangkat kepenghuluan sendiri yang jadi tukang.
kita sangat apresiasi atas respon perangkat dikepenghuluan dan warga, karena kegiatan goro ini dari warga untuk warga, jika jembatan, jalan bagus yang menikmati juga warga setempat.
semangat ini terus kita dorong, dengan kondisi keuangan daerah defisit yang semakin meluas kita tidak bisa bergantung total dengan kemampuan APBD, tapi harus ada penggeraknya” Saran Akos.
“seberat apapun persoalan yang dihadapi warga, jika dikerjakan bersama-sama dengan melibatkan seluruh stakeholder yang ada baik anggota legislatif, Camat, Penghulu dan Pengusaha serta warga, insyaallah bisa diantisipasi..” Ujar Akos.
Ada pun seperti saat ini warga dan perangkat kepenghuan teluk pulai secara bersama dan saling berpangku tangan untuk memperbaiki jalan yang rusak parah.
Salah satu nya jalan pustu dusun kongsi 12 kepenghuluan teluk pulai kecamatan palika kabupaten rokan hilir riau gotong royong di bangkit kan.**[mustar manurung]