Sekadau Kal- Bar – detikkasus.com – Sabtu, 19/08/2017 tampak jelas terlintas arah jalan Sanggau-Sintang, tepat nya di kota Sekadau bertepatan di areal SPBU terjadi keributan antara seorang warga yang hendak mengisi minyak motor dengan petugas SPBU, Yang nyatanya asli milik saudara Abun, seorang pengusaha SPBU di pasar Kabupaten Sekadau Kalimantan Barat.
Menurut informasi langsung yang diperoleh awak media, warga yang ingin mengisi minyak motor dengan premium ini tidak bisa mengisi motor nya dengan bahan bakar bensin, dengan alasan petugas SPBU mengatakan bahwa premium habis, yang ada tinggal pertalite saja.Sehingga kebanyakan dari warga yang mengantri yang hendak mengisi minyak premium tidak dapat kebagian, dengan terpaksa warga mengisi kendaraannya dengan pertalite dengan harga yang tentunya lebih tinggi dari premium, dan kebiasaan seperti ini sudah sering terjadi dilakukakan oleh oknum SPBU.Kemidian dari sisi pandang warga yang mengantri ini merasa curiga, kenapa nosel yang sebelahkok ditutup pakai terpal dengan tulisan “Bensin habis..” tetapi disebelahnya puluhan jerigen kosong sedang diisi petugas yang lainnya.Lalu warga yang bersangkutan bertanya, yang kalian isi kejerigen kosong itu minyak apa ya pak ?Awal nya pegawai SPBU ini mengelak dengan menjawab pertalite juga pak, bensin habis jawabnya.
Warga yang bertanya ini pun kurang puas dengan jawabannya dan langsung mendekati jerigen sambil mencelupkan jarinya sambil mengatakan, lho kalian ini gimana, kalian katakan, kalian tulis disini “Bensin habis” tapi kok masih banyak dan kenapa tumpukan jerigen diisi, dan kalian utamakan ?Fungsi SPBU ini untuk melayani jerigen atau kendaraan umum warga ? Bentak salah seorang warga yang geram dengan petugas SPBU ini sambil menendang jerigen.
Secara spontan belum lama, areal SPBU tersebut menimbulkan adu kontak hingga gaduh itupun disambut keras sambil diteriaki oleh warga yang sedari pagi dengan sabar menunggu giliran diisi, mengingat antrian panjang sekali. Sambil mengucapkan kata sembari kesal”bagus pak dan tindakan bapak kami dukung, selama ini petugas SPBU selalu berbuat seperti itu dan mengutamakan mengisi jerigen dari pada kepentingan kendaraan,terus diantar mereka ke lokasi-lokasi atau kedaerah pehuluan dengan menggunakan jasa motor ojek minyak, dengan muatan 1 drum/motor ojek, dengan puluhan motor ojek minyak setiap harinya dengan harga jual yang tentunya lebih tinggi dari harga het ujar warga yang lain yang sering melihat motor ojek minyak muatan penuh mangkal di areal SPBU dan merasa geram dengan ulah para petugas SPBU tersebut.
Selanjutnya, oknum ini mencabut dan menahan kunci kontak salah satu motor yang muatannya penuh jerigen berisi bensin sambil mengatakan, oke kalian telah menyalahi aturan SPBU dan akan saya laporkan perbuatan kalian ini ujar warga yang sedang marah dan kemudian beberapa detik kemudian keluar pengelola/anak Abun pemilik SPBU tersebut sambil menuduh warga ini membuat keributan dan mencuri motor sekaligus menanyakan dari lembaga mana..?Dengan tegas warga ini menjawab, anda tidak berhak menanyakan siapa saya dan kalian sudah jelas bersalah menyalahi aturan SPBU. Kalian bilang bensin habis, kalian paksa warga membeli pertalite sementara bensinnya kalian jual kelokasi dengan mengisi puluhan motor ojek minyak setiap harinya. Pantas bensin di SPBU selalu kosong sementara di kios-kios kecil ditepi jalan banyak, ternyata seperti ini cara kalian jawab warga ini dengan geram.Bapak juga telah menuduh saya mencuri motor, sementara motornya ada di tempat asalnya dan sipemilik motor pun ada disini.
Saya hanya menahan kunci kontak nya saja, kok bapak nuduh saya mencuri motor jawab warga yang tidak mau menyebutkan inisialnya ini dengan jelas.Kemudian pengelola SPBU mengajak warga yang sedang marah ini masuk kedalam kantor SPBU, akan tetapi warga tersebut dengan tegas menolak dan berniat akan melaporkan perbuatan pengelola SPBU kepihak yang berkompeten, yang mana pihak SPBU telah melanggar aturan yang di tetapkan oleh BPH Migas. Perpres No.15. Ta. (JK).