Akibat Angin Kencang 39 Rumah di Flores Timur Rusak Parah

Oleh : Muhamad Fitrah Bunga
Nim : 201910170311176
Mahasiswa Akuntansi Universitas Muhammadiyah Malang

Detikkasus.com | Malang – Jum’at 30 Desember 2022, Disebabkan angin kencang yang terjadi akibat cuaca ektrem melanda wilayah di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, terdapat 12 kecamatan yang terdampak akibat angin kencang di antaranya adalah, Kecamatan Larantuka, Kecamatan Ile Mandiri, Kecamatan Titehena, Kecamatan Solor Timur, Kecamatan Adonara Barat, Kecamatan Adonara Tengah, Kecamatan Adonara, Kecamatan Demon Pagong, Kecamatan Wulanggitang, Kecamatan Lewolema, Kecamatan Wotan ulumado, dan Kecamatan Solor Barat.
Larantuka merupakan sebuah kota kecil di provinsi Flores Timur, Indonesia. Flores Timur terletak di Samudera Indonesia, sehingga mungkin menerima pengaruh angin yang cukup kuat pada musim-musim tertentu. Selain itu, Flores Timur juga terletak di sebelah timur Pulau Flores, sehingga mungkin terpengaruh oleh angin kencang yang datang dari arah timur.
Bencana alam adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari dan merupakan bagian dari alam. Namun, kita dapat meminimalkan kerugian yang ditimbulkan oleh bencana alam dengan cara menerapkan tindakan pencegahan dan pengamanan yang tepat sesuai dengan jenis bencana yang mungkin terjadi di daerah kita. Selain itu, kita juga harus mempersiapkan diri dengan membuat rencana evakuasi dan memiliki persediaan darurat yang cukup untuk menghadapi bencana alam.
Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB mencatat, hingga Jumat 06/01 pagi, terdapat 419 Kepala Keluarga yang tinggal di dua belas kecamatan tersebut terdampak. Selain itu angin kencang menyebabkan 419 rumah alami kerusakan dengan rincian 173 unit rumah alami rusak ringan, 102 unit rumah alami rusak sedang dan 144 unit rumah alami rusak berat. Dan terdapat beberapa fasilitas umum juga alami kerusakan, antara lain RSUD Larantuka, lima perkantoran dan tujuh fasilitas Pendidikan.
BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) adalah lembaga pemerintah yang bertanggung jawab untuk menangani masalah kebencanaan di Indonesia, termasuk bencana hidrometeorologi basah. BNPB mengimbau kepada pemerintah dan masyarakat untuk melakukan berbagai tindakan pencegahan dan persiapan darurat untuk mengurangi dampak dari bencana hidrometeorologi basah.
Menurut pendapat saya, kejadian kerusakan rumah yang diterjang angin kencang di Larantuka, Flores Timur merupakan sesuatu yang sangat menyedihkan. Angin kencang yang menyebabkan kerusakan begitu parah, terutama pada bangunan-bangunan yang tidak memiliki struktur yang kuat dan tidak tahan terhadap angin kencang. Kerusakan rumah yang terjadi pasti akan menimbulkan penderitaan bagi keluarga-keluarga yang tinggal di rumah-rumah tersebut, terutama jika mereka tidak memiliki tempat tinggal yang alternatif.
Selain itu, kerusakan rumah juga akan menyebabkan kehilangan material dan properti yang berharga bagi keluarga-keluarga tersebut, yang dapat memperparah kondisi ekonomi mereka. Dan jika rumah yang rusak tidak memiliki tempat tinggal alternatif maka ini juga menyebabkan masalah ketidaknyamanan bagi masyarakat yang terkena dampak.
Untuk mengatasi masalah ini, beberapa tindakan yang dapat diambil oleh pemerintah dan masyarakat adalah memperkuat struktur bangunan dan memperbaiki desain bangunan agar lebih tahan terhadap angin kencang, serta membuat perencanaan dan persiapan darurat untuk menangani masalah-masalah yang timbul selama angin kencang. Serta jangan lupa juga dukungan sosial dari masyarakat sekitarnya untuk mereka yang terkena dampak, ini dapat membantu mereka dalam mengatasi masalah yang dihadapi.
Beberapa tindakan yang dapat dilakukan seperti :
 Memangkas pepohonan yang rapuh agar tidak tumbang dan membuat kerusakan pada bangunan-bangunan yang ada di sekitarnya saat terjadi badai.
 Melakukan pembersihan saluran-saluran air dan sungai secara teratur agar tidak terjadi penumpukan sampah yang dapat menyebabkan banjir.
 Mengikuti perkembangan cuaca dan informasi kebencanaan dari pihak-pihak yang telah ditentukan oleh pemerintah, seperti BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika), dan BNPB sendiri.
Selain itu, masyarakat juga harus mempersiapkan diri dengan membuat rencana darurat dan memahami tanda-tanda peringatan dari pihak-pihak terkait, seperti BMKG dan BNPB, untuk mengambil tindakan yang diperlukan saat bencana terjadi.
Saya berharap agar pemerintah dan masyarakat setempat dapat memberikan bantuan kepada keluarga-keluarga yang mengalami kerusakan rumah akibat angin kencang, seperti memberikan bantuan sementara untuk tempat tinggal, pakaian, makanan, dan lain-lain. Selain itu, juga harus dilakukan upaya-upaya pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang kembali di masa yang akan datang, seperti membuat bangunan-bangunan dengan struktur yang kuat dan tahan terhadap angin kencang.

Baca Juga:  Bahasa Korea Menjadi bahasa Kedua saat Pandemi COVID-19, Benarkah itu?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *