Masyarakat Alue Canang Kini Mulai Resah, Dan Juga Menjerit, Akibat Tidak Diberikan Setoran Kepada Oknum Jurnalis “AKN” Alias “B.B” itu.
Birem Bayeun |Detikkasus.com -Sungguh sangat disayangkan, dengan perilaku salah satu oknum jurnalis berinisial “AKN” itu. Serta berakibat adanya surat telegram dari bapak kapolda aceh, Irjend Ahmad Kartiko tersebut. Dan kini di manfaatkan oleh jurnalis “AKN” alias “B.B”. Di salah satu media online realitasonline.id aceh, masyarakat desa gampong alue canang kecamatan birem bayeun kabupaten aceh timur.
Kini mulai resah dan juga menjerit, akibat ulah salah satu oknum jurnalis “AKN” alias “B.B” itu. Tidak mendapatkan atau diberikan setoran kepadanya, muncullah pemberitaan miring. Yang tidak masuk di akal. Melandaskan areal lahan yang disebutkan berinisial “wak rany”. Dengan judul pemberitaan yang telah dilakukan oleh oknum jurnalis “AKN” alias “B.B” secara publik media massa online lainnya di realitasonline.id aceh tersebut. Eksplorasi pengeboran minyak mentah ilegal di aceh timur, kangkangi surat telegram achmad kartiko. Terbitan tanggal, selasa 20 agustus 2024 kemarin lalu.
Dalam narasi pemberitaannya itu secara online, surat telegram kapolda aceh itu melalui nomor surat: ST/145/V11/RES.5.3/2024.tanggal 31- 07-2024 pada bulan yang lalu. Dan juga melibatkan pihak polres langsa, pada hal. Pengeboran sumur minyak mentah itu, bukan milik pengusaha diluar desa alue canang tersebut. Namun, jelas murni itu adalah milik usaha masyarakat gampong alue canang.
Parahnya lagi, ketika wartawan media online di aceh ini juga. Sempat menerima keluhan dari salah satu masyarakat, yang enggan jati dirinya mau disebutkan. Pada saat itu juga, masyarakat gampong alue canang sedang melakukan aktivitasnya alias sedang mengais rezekinya. Untuk menghidupi keluarganya anak-anaknya serta istrinya, kepada wartawan media online ini, nara sumber masyarakat itu. Langsung menyampaikan keluh kesahnya, bahwa dirinya mendapatkan tekanan dari salah satu oknum jurnalis berinisial “B.B”.
“B.B” pun, sempat meminta uang, dengan beralasan untuk berangkat ke jakarta. Melalui telepon selular chat whatsappnya, yang iya sampaikan, kepada wartawan media online ini. “Bang kenal sama berinisial “B.B” itu, dia meminta uang kepada saya. Dirinya katanya, mau berangkat ke jakarta. Kalau untuk itu, saya tidak sanggup lah bang. Abangkan tau, saya sebagai masyarakat. Pagi cari sore sudah habis”, ujarnya masyarakat tersebut. Kemarin, senin 19/08/2024 sekitar pukul.10.30.wib.
Anehnya lagi, setelah berinisial “B.B” itu. Tidak dapat diberikan oleh masyarakat gampong alur canang kecamatan birem bayeun kabupaten aceh timur tersebut, maka. Muncul lah pemberitaan secara publik dan pemberitaan tidak masuk di akal. Dalam hal itu juga, perlu diketahui, dari pihak pejabat utama kepolisian daerah (polda) provinsi aceh tersebut. Dengan telah menyebarnya, surat telegram dari kapolda aceh itu.
Masyarakat pun jadi resah, karena dengan adanya terbit surat telegram tersebut. Dan di manfaatkan oleh para media online lainnya, di aceh ini. Mata pencarian masyarakat jadi terhambat, bahkan juga masyarakat akan jadi lapar. Kalau kapolda aceh itu, tidak ada pertimbangan terhadap kami selaku masyarakat miskin serta memiliki ekonomi lemah. Apakah kapolda aceh mampu untuk menghidupkan keluarga kami, serta anak-anak kami yang masih sekolah. Begitu juga dengan oknum jurnalis berinisial “AKN” alias “B.B” itu, sanggupkah dirinya menghidupkan keluarga kami ini. Imbuhnya kembali menambahkan masyarakat alue canang tersebut, kepada wartawan media online di aceh ini. Pada saat itu juga, sekitar pukul.11.35.wib.
Menurut bung karo-karo, sebagai dari pihak ketua pengurus bidang biro investigasi monitoring & intelijen (IMI) lembaga badan peserta hukum reclasseering indonesia (L.BPH.RI) komisariat daerah (komda) langsa. Menyikapi dari pemberitaan media realitasonline.id itu. Dengan isi narasinya, “itukan akibat tidak diberi derenan sajanya itu. Dia buat tingkah tulisan yang tidak masuk diakal, apa ada berinisial “B.B” itu pikirkan dengan kehidupan masyarakat alue canang. Kalau si “B.B” itu ada otaknya, kalau otaknya rupiah. Mungkin dia tidak sejauh itu dia pikirkan masyarakat yang ekonomi lemah saat ini”. Tandasnya, membeberkan kepada wartawan media online di aceh ini. Rabu 21/08/2204, sekitar pukul.01.41.wib.
(Jihandak Belang/Team)