Detikkasus.com | PADANG – Sejak AKBP. Dony Setiawan,SIK, MH, menjabat Kapolres Solok Kota, beberapa bulan yang lalu, dirinya mulai menjadi warna unik di ditengah masyarakat dan tokoh Kota Solok, termasuk Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat. Sebagai penegak hukum, tampaknya Perwira Polisi asal Palembang ini tidak melulu melakukan tindakan represif dalam menangani kasus yang ditangani di Polres yang Ia pimpin itu, tetapi lebih banyak melakukan pendekatan persuasif dan pendekatan yang cukup menyentuh kepada masyarakat yang berhadapan dengan hukum, tokoh Kota Solok, termasuk kalangan Muspida.
“Tidak berapa lama Kapolres Solok Kota berganti dari Ibu Susmelawati R ke Abangnda Dony Setiawan, saya sudah berjumpa beliau. Kesan ramah dan santun, menjadi kesan pertama saya berjumpa dirinya. Dalam berdiskusi Ia tidak kaku, malah lebih banyak ketawa dan berseloro dengan saya. Kalau boleh saya nilai, Ia adalah sosok perwira polisi yang visioner dan mengutamakan rasa (sosial) dalam bertugas” ungkap Rico Adi Utama, Ketua Ormas Front Komunitas Indonesia Satu (FKI-1) Provinsi Sumatera Barat dan juga Deklarator Political and Legal Institute (POLEGINS) yang sedang Ia rintis itu, kepada media, (26/3/2018).
“Ia cukup sederhana dalam bergaul, yang pastinya dirinya lebih menginginkan kejujuran dan keikhlasan dalam berbuat dan berhubungan dengan siapapun. Saya sudah merasakan bagaimana bekerjasama dengan Kapolres asal Palembang ini, sikapnya mencerminkan kebijaksanaan orang Minangkabau dalam menyikapi banyak hal,” ujar Rico lagi.
Bukti sangat disenanginya Dony Setiawan sebagai Kapolres di tengah masyarakat Kota Solok, belum lama ini Ia sempat diberi gelar Datuak (Kehormatan) oleh lembaga adat Solok. Artinya, pemberian gelar tersebut tidak sembarangan, mesti ada sesuatu yang luar biasa dilihat dari orang yang akan diberikan gelar adat di Minangkabau.
“Dalam bertindak, beliau (Dony Setiawan), saya perhatikan tidak gegabah. Kalau dia tidak suka atau badmood, dia hanya bersikap diam dan no coment, sebelum benar – benar mengetahui hulu permasalahan. Semoga dalam banyak kasus hukum dan sosial, kedepan beliau bisa lebih bijaksana sekali. Dan semoga julukan Polisi asal Palembang rasa Minangkabau, selalu tertanam dalam dirinya dimanapun Ia bertugas nantinya,” pungkas Rico.
Rico juga berharap, cara – cara pendekatan dan sikap Dony Setiawan sebagai Kapolres, mendapat perhatian dari Kapolda Sumatera Barat, Irjen Pol. Fakhrizal,M.Hum, dan dijadikan percontohan untuk Polres lainnya di lingkungan Polda Sumatera Barat. “Pola beliau harus menjadi pilot projects Reformasi Polri di lingkungan Polda Sumatera Barat, khususnya jajaran Polres. Ini penemuan terbaru di dunia kepolisian di Sumatera Barat, agar siapapun yang memimpin Polres di ranah Minangkabau ini dapat melakukan pendekatan, seperti apa yang telah dilakukan dan dicontohkan oleh Kapolres asal Palembang itu, karena Minangkabau memiliki falsafah sosial yang sangat tinggi, terutama soal Adat bersandikan Syarak, Syarak bersandikan Kitabullah,” ungkapnya lagi. (***)