Detikkasus.com | Bojonegoro
Terkait kondisi air bengawan solo berubah warna menghitam kecoklatan yang disinyalir tercemar limbah, Begini pesan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bojonegoro.
Kepada detikkasus.com, (10/12/2019), Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bojonegoro Drs. Hanafi, MM saat dikonfirmasi via ponsel mengatakan, dirinya menghimbau kepada masyarakat yang tinggal di bantaran Bengawan solo diwilayah Bojonegoro dan sekitarnya untuk tidak mengkonsumsi air Bengawan yang kondisinya berubah warna,
“Sebaiknya tidak dikonsumsi, baik untuk minum maupun memasak,” katanya.
Masih Kepala DLH, pihaknya bersama Dinas Kesehatan sudah mengambil sampling di empat tempat (Ngraho, Malo, Taman Bengawan Solo(TBS) Kota), terakhir di Desa Kadungrejo kecamatan Baureno pada 5 Desember 2019 lalu, setelah diuji di laboratorium Dinas Kesehatan hasilnya, baku mutu air melampaui batas jumlah oksigen yang dibutuhkan dalam air (Biological Oxigen Demand (BOD)),
“dari 3 batas normalnya melampaui hingga 6-7 BOD-nya,” terang Hanafi.
“Semakin tinggi BOD-nya semakin jelak dan tidak baik dikonsumsi,” tandas mantan Kepala Dinas Pendidikan ini.
Dijelaskan lebih lanjut, masalah ini sudah ditangani Pemprov Jatim dengan leading sektor Dinas Terkait, kata dia, Gubernur Jatim juga berharap agar kita bersama-sama menjaga dan tidak membuang limbah sembarangan apalagi ke Bengawan.
Disinggung mengenai asal limbah yang mengakibatkan air Bengawan Menghitam, Hanafi menegaskan, pihaknya bersama Dinkes, BPBD, Satpol PP hanya mengambil sampel baku mutu air untuk mengukur BOD.
“sejauh ini hasil lab kami mengukur BODnya saja,” pungkasnya. (Imam)