Adat Istiadat Awal Tandur Di Sawah Si-Kopek

 

CIREBON, detikkasus.com | Dalam rangka kegiatan Adat Desa tahunan Awal Tandur (Bercocok Tanam Padi), Desa Sirnabaya mengadakan acara Sesajen Kepala Kerbau di Sawah Si-Kopek (Seseorang atau Penghuni yang dituahkan).
Adat istiadat yang sudah mulai dari Kuwu Pertama merupakan haul adat istiadat yang tiap tahunnya bertujuan memakmurkan desa dan menolak bala. Acara diawali dengan tahlil bersama, Sabtu (06/01) dimulai pada pukul 18.00 WIB s/d pukul 20.00 WIB.
Acara Adat Desa dihadiri oleh Kepala Desa Kuwu Mimin Muhaimin, BPD, serta Masyarakat desa dan Komunitas Cinema Cirebon. Setelah melakukan tahlil, Kuwu Mimin Muhaimin bersama masyarakat melakukan iring – iringan dengan jarak 2,5 Km ditempuh selama 30 menit.
Tanah sawah Si-Kopek merupakan tanah bertuah yang ada di Desa Sirnabaya yang merupakan bekas kerajaan Singapura. Kerajaan tertua yang akhirnya harus diruntuhkan atas wangsit leluhur dengan datangnya Presiden RI Pertama Bung Karno untuk menghilangkan pondasi serta prasasti – prasasti yang ada. Adat istiadat Awal Tandur merupakan adat istiadat yang dilakukan tiap tahun saat masyarakat ingin panen.
Acuan adat istiadat masa tandur dilakukan di saat musim yang tepat saat panen (musim penghujan). Acara iring – iringan di akhiri dengan menimbun Kepala Kerbau di dalam tanah yang disebut Tanah Si-Kopek.
Desa yang mempunyai nilai sejarah ini merupakan awal mula pertama kalinya berdiri kerajaan di Cirebon. “Harapan ke depannya, budaya dapat diangkat dengan harapan generasi anak cucu kita mengetahui dan menghormati para leluhurnya dengan menerapkan adat istiadat serta kebudayaan di desa Sirnabaya yang dapat diekspose publik,” tutur Kuwu Desa Sirnabaya.
Sementara itu dalam kunjungannya Komunitas Cinema Cirebon mendapatkan undangan acara dan melakukan observasi terkait acara kegiatan Desa Sirnabaya, tujuan ke depannya dapat bersinergi mengangkat budaya yang ada di Cirebon, “Semoga kita bisa mengadakan screening (pemutaran film) dengan tujuan literasi dan membuka wawasan masyarakat sekitar akan budaya yang perlu dilestarikan, terutama di Desa Sirnabaya,”tutup Lala selaku Sineas (Penggiat Sinema) Komunitas Film Cinema Cirebon.(Irfan)

Baca Juga:  Pendampingan Babinsa Dalam Pendistribusian Bibit Kedelai Dan Pupuk Organik Kepada Ke­lompok Tani.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *