SITUBONDO, Detikkasus.com – Terkait pemberitaan salah satu media Online (12/04/2018) yang berjudul Syaiful Bahri “Isu Kades Peleyan Berikan Uang Rp.25 Juta Pada GP Sakera Adalah Tamparan Keras Dan Kami Akan Buktikan Dengan Melaporkannya”. Aktivis Gp Sakera (Gerakan Perlawanan Situbondo Anti Korupsi, Edukasi, Resistensi dan Advokasi) yang menjadi obyek dari pemberitaan tersebut langsung mencari narasumber yang diberitakan.
Akhirnya menanggapi hal tersebut Ketum Gp Sakera bersama narasumber melakukan Press Conference bertempat di kantornya Jalan Wijaya Kusuma, Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo. Jumat,(13/04/2018), sekitar pukul 14.00 Wib.
Saat Press Conference Ketum Gp Sakera, Syaiful Bahri, SP mengatakan kepada Tim S-One, “Dengan pemberitaan tersebut jelas ini adalah upaya untuk melakukan pembunuhan karakter bagi kami GP Sakera dan ini tidak bisa kita diamkan”, kata Fatoni dengan nada marah.
Fatoni melanjutkan, “Karena Ketum kami selalu menekankan untuk tidak melakukan transaksional kasus, jangankan hanya 25 Juta Rupiah. Bahkan 400 Juta Rupiah hanya agar kami keluar dari kasus yang kami kawal oleh Ketum itu di tolak, jadi jelas kami sangat marah dengan berita ini”.
mengadakan konfrensi Press yang di hadiri oleh Ketum GP Sakera dan Nara Sumber dari media Online tersebut yaitu Mas Dik. Dalam penjelasannya kepada beberapa awak media Tim S-One menjelaskan, “Kami meminta maaf kepada GP Sakera atas keluarnya berita tersebut, bukan hanya GP Sakera yang di rugikan. Namun saya juga merasa dirugikan karena apa yang di tulis oleh media tersebut adalah tidak benar”, ujar Mas Dik.
“Perlu saya jelaskan disini bahwa obrolan yang saya lakukan dengan oknum wartawan tersebut hanya obrolan biasa dan saya juga sudah bilang ini hanya baru isu jangan di terbitkan dulu sebelum isu ini mendapatkan kebenarannya”, imbuh Mas Dik.
“Lha ini malah langsung dinaikkan tanpa mengkonfirmasi terlebih dulu kepada saya, karena itu bukan hasil wawancara namun hanya opini yang di tulis oleh penulis, seharusnya wartawan itu melakukan dan mencari kebenaran terlebih dahulu, ini khan sama dengan Media Rumpi atau Media Gosip kalau cara pencarian beritanya seperti itu”, jelas Mas Dik.
Masih Mas Dik, “Saya yang sangat di rugikan meminta media danĀ wartawan untuk meralat dan meminta maaf secara terbuka melalui medianya meskipun tidak di sebutkan nama saya tapi saya merasa itu sudah menyudutkan saya”.
Dia mengaku “Karena menurut wartawan yang juga ikut merekam di saat wartawan tersebut meminta klarifikasi dari Ketum GP Sakera jelas menyebut nama saya”.
Dia berhadap, “Dan jika tidak meralat dan meminta maaf maka saya akan menempuh jalur hukum baik itu Somasi maupun jalur hukum yang lain”, Geram Mas Dik.
Sementara itu, Ketum GP Sakera Syaiful Bahri kepada Tim S One seusai acara Press Conference menjelaskan, “Saya pribadi dan juga selaku Ketum GP Sakera setelah mendengar penjelasan Mas Dik menerima permintaan maaf Mas Dim dan mengenai permintaan Sadik agar Media dan wartawan tersebut adalah hak dari Sadik”.
Syaiful menambahkan, “Dan semoga ini menjadi pelajaran untuk semua wartawan agar bisa menjalankan Profesi kewartawanan secara baik, jangan selalu melakukan pengolahan Opini apalagi melakukan perekaman tanpa meminta ijin dari nara sumber dan juga tujuan perekaman”, ungkap Bang Ipoel panggilan akrabnya.
“Karena fungsi wartawan itu hanya memberitakan bukan melakukan penjebakan-penjebakan”, pungkas Bang Ipoel yang sekaligus Pembina S-One. (St1).