Begini Kepedulian Babinsa Kepada Petani

Detikkasus.com | NO : PR /22/ III / PENREM / 2018, Tulungagung – Penyemprotan pada tanaman padi merupakan kegiatan dalam budidaya tanaman padi yang bertujuan untuk memberikan asupan unsur hara mikro dan untuk mengendalikan hama ataupun penyakit. Unsur hara mikro diberikan melalui penyemprotan dengan pupuk daun, dan penyemprotan pestisida untuk mengendalikan hama dan penyakit.

Seperti halnya yang dilakukan kelompok tani Gemah Ripah, yang di dampingi Babinsa Desa Gandang Serda Sunardi yang melakukan penyemprotan hama padi di sawah milik Bpk. Jasman, warga Dsn. Bendo Desa Gandong Kecamatan Bandung. Selasa (06/03/18).

Penyemprotan yang dilakukan pada luas lahan mencapai 200 ru ini, dilakukan dengan penuh semangat karena hadirnya Babinsa. Bahkan panas matahari yang mulai menyengan tak dihiraukannya.

Babinsa mengatakan bahwa,”pada tanaman padi penyemprotan harus dilakukan dengan tepat dan benar, agar hasil produksi bisa maksimal. Sebab teknik penyemprotan, pestisida yang digunakan dan dosis penyemprotan memiliki peran yang sangat penting dalam keberhasilan budidaya tanaman padi.” katanya.

Baca Juga:  Galang Komunitas Peduli Sosial, Wujudkan Rasa Kepedulian Terhadap Warga Masyarakat Kurang Mampu

Berbeda dengan jenis tanaman budidaya lainnya, pada tanaman padi ada masa dimana “tanaman padi sama sekali tidak boleh disemprot”. Jika pada masa tersebut penyemprotan tetap dilakukan, boleh jadi hasil produksi padi tidak maksimal. Teknik penyemprotan tanaman padi berpengaruh terhadap kualitas dan kuantitas hasil gabah.

Agar tujuan melakukan penyemprotan tanaman padi tercapai, penyemprotan harus dilakukan pada waktu yang tepat. Pestisida yang digunakan tidak akan bekerja dengan baik jika penyemprotan dilakukan pada waktu yang tidak tepat. Jika salah dalam melakukan penyemprotan, pestisida tidak akan maksimal membunuh hama atau penyakit sasaran. Jika demikian, penyemprotan pastinya akan diulangi sesering mungkin bila perlu dosisnya terus ditambah.

Baca Juga:  DETIK KASUS | Kontribusi PETANI Membumikan Pancasila Dalam Mewujudkan Pertahanan Pangan Indonesia

Waktu yang tepat melakukan penyemprotan tanaman padi adalah pada saat stomata (mulut daun) terbuka. Sebab ketika stomata terbuka, cairan pestisida akan mudah diserap oleh tanaman dan masuk kedalam jaringan tanaman. Dengan demikian hama atau penyakit yang menyerang tanaman akan mati ketika hama memakan bagian tanaman tersebut. Jika di hitung jam adalah pagi hari hingga jam 09.00 dan sore hari mulai dari jam 15.30 hingga jam 17.00. Jika penyemprotan selain di jam jam tersebut maka

stomata akan menutup. Pada saat stomata (mulut daun) tertutup, daun tidak dapat menyerap cairan pestisida dengan baik.

Selain itu dosis menyemprot tanaman padi juga harus sesuai dengan arahan dari PPL setempat.

Baca Juga:  Peristiwa Hotel Melati Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal, 15 Pasangan Mesum Lagi Asik Jaran-Jararan di Gulung Pol PP.

Sebaiknya penyemprotan harus dilakukan pada saat cuaca cerah. akan sia-sia jika sesaat kemudian tersiram air hujan, sebab fungsi dan efektifitasnya pestisida akan berkurang karena guyuran air hujan.

Babinsa juga menghimbau kepada para petani agar penyemprotan dilakukan sejak sedini mungkin, utk mengantisipasi hama atau penyakit menyerang sejak bibit dipindah ke lahan sawah.

Di tempat yang berbeda Danramil 0807/12 Besuki Kapten Czi Sunarto mengatakan bahwa, “Gunakanlah dosis sesuai dengan yang dianjurkan oleh PPL, jangan mengurangi atau menambah dosis dari dosis anjuran. Sebab dosis yang kurang bisa berakibat fatal, hama atau penyakit sasaran tidak mati, sedangkan dosis yang berlebihan bisa berbahaya bagi manusia serta mencemari lingkungan.”pungkasnya.(Md 0807)
Authentikasi

Kapenrem 081 Mayor Arm Timbul Moedjihartoyo,S.Pd

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *