Polda Bali – Polres Buleleng , detikkasus.com – Pada hari Selasa tgl 20 Februari 2018 pukul 08.15 wita yang bertempat di Aula Wira Satya Polres Buleleng. Kapolres Buleleng AKBP Suratno SIK memimpin Rapat Koordinasi Operasi Mantap Praja Agung – 2018 (OMP)dalam rangka pengamanan Pemilukada Gubernur dan Wakil Gubernur Bali Tahun 2018 serta pelaksanaan Deklarasi dan Penandatangan Kesepakatan Damai Tim Pemenangan Pasangan calon pada Pelaksanaan Pilgub Bali tahun 2018.
Hadir dalam kegiatan tsb antara lain: – Wakapolres Buleleng
– Perwakilan dari Kodim 1609 Buleleng
– Komandan Sub Denpom Singaraja
– Perwakilan dari Batalyon 900 Raider Buleleng
– Perwakilan Kejaksaan Negeri Singaraja
– Ketua Pengadilan Negeri Singaraja
– Ka Kesbangpol Buleleng
– Kasatpol PP Kab Buleleng
– Ketua KPU Kab. Buleleng
– Ketua Panwaslu Kab. Buleleng
– Kapolsek Jajaran Polres Buleleng
– Para Perwira Polres Buleleng
– Tim Pemenangan Pasangan Calon KBS – Ace Kab. Buleleng
– Tim Pemenangan pasangan Calon Mantra – Kerta Kab. Buleleng
– Ketua / pengurus partai Politik di wilayah Kab. Buleleng.
Kegiatan diawali dengan pembacaan doa kemudian sambutan Kapolres Buleleng AKBP Suratno, SIK. yang dalam kesempatan tsb menyampaikan bahwa mohon maaf krn kesibukan sehingga baru kali ini bisa berkumpul bersama dlm rangka rapat koordinasi dan Deklarasi serta penandatangan kesepakatan Damai dalam pelaksanaan Pilgub Bali Thn 2018, Polres Buleleng bersama perkuatannya dan bersama TNI dlm melaksanakan pengamanan, meskipun di wilayah Buleleng situasinya tidak terlalu memanas karena merupakan agenda di tingkat Provinsi namun kita tetap melakukan pengamanan.
Meskipun penetapan TPS blm ada kiranya dr Ketua KPU dapat memberikan gambaran jumlah TPS meskipun nanti dirangkaian dalam penetapan DPT namun kiranya sedini mungkin memberikan gambaran guna pelaksanaan pengamanan. Kita dalam melaks pengamanan TPS dibagi perzona, jika TPS dalam situasi aman maka 1 orang anggota Polri mengamankan 2 – 3 TPS, kemudian jika TPS dalam situasi Rawan 1 maka 1 orang angota Polri mengamankan 1 TPS dan jika Rawan 2 maka 2 orang anggota Polri mengamankan 1 TPS. Utk Daftar Pemilih bahwa untuk dapat memilih harus terdaftar dlm E-KTP namun apakah nanti akan ada aturan yang baru terkait dengan wajib pilih. Untuk pengawasan Pemilu khususnya panwaslu kita tetap melaks koordinasi dalam penegakan hukum, namun sampai saat ini baru ditemukan permasalahan adanya perbekel yg ikut deklarasi namun utk tindak pidana blm ada. Nanti koordinasi lebih intensif dengan Gakkumdu. Meskipun levelnya merupakan pelaks Pilkada Gubernur namun tidak ada salahnya kita melaks kesepakatan Damai karena kita ditingkat Kabupaten juga juga ada tim Pemenangan dan akan ada kegiatan kampanye sehingga kita semua mengharapkan dapat menjaga situasi kamtibmas tetap kondusif dan menjaga sinergitan dan solitas untuk tetap menjaga Kab. Buleleng tetap kondusif.
Penyampaian Ketua KPU Kabupaten Buleleng dalam kesempatan tsb menyampaikan bahwa pada saat ini tahapan sdh masuk pada tahap pemuktahiran Daftar pemilih hasil pemuktahiran. saat ini sdh dimulai pemasangan APK yang difasilitasi oleh KPU maupun yang dipasang oleh Tim Pemenangan, baik Berupa Baliho maupun spanduk, pemasangan APK utk di Kab. Buleleng akan dilaksanakan dari tgl 26 s/d 27 Februari 2018 dikarenakan proses pengadaan maka pemasangannya digilir. Pengalaman saat Pilkada yaitu sebelum penyerahan Berita acara namun Baliho sdh dirusak sehingga menjadi kendala. Pemasangan dilaksanakan disetiap Desa di wilayah Kab. Buleleng, kemudian Baliho2 yg memuat pasangan calon menjadi ranah Panwaslu Kab. Buleleng, untuk paslon kiranya dapat berkerjasama dgn tim pemenangannya sampai tingkat Desa utk dapatmembersihkan Baliho2 yg sudah ada dikarenakan bukan merupakan APK. APK adalah alat peraga kampanye yg sdh disepajati oleh penyelenggara dan pasangan calon yg memuat tanda gambar, no urut dan visi misi. Baliho yg dipasang berdasarkan zona yg sdh ditetapkan oleh KPU. Untuk pelaks rapat umum dilaks dilapangan Seririt dan Lapangan Bhuana Patra. Adapun penduduk wajib pilih yang belum melaksanakan perekaman kurang lebih 14.000 orang, dengan adanya hal tersebut sdh dilakukan yaitu merekam by name by addres dan sdh disampaikan kepada kepala desa untuk dilakukan perekaman, sehingga pelaks perekaman sdh tuntas sebelum penetapan DPS.
Penyampaian Panwaslu Kab. Buleleng pada intinya menyampaikan bahwa kita tidak akan bisa bekerja secara maksimal jika tidak ada sinergitas dengan semua elemen masyarakat dan instansi terkait, kita sdh melaksanakan deklarasi anti money politik. Pelaksanaan pemuktahiran daftar pemilih kita bisa pantau bahwa masih ada wajib pilih yg belum terdaftar dalam daftar pemilih, yg berperan disini bukan hanya KPU dan Panwaslu namun yg berperan penting adalah warga wajib pilih untuk aktif dalam memantau apakah sdh masuk dalam daftar pemilih. Masih ada warga yg sdh meninggal namun terdaftar dlm daftar pemilih sehingga hal tsb akan dimanfaatkan oleh pihak2 yg tidak berkepentingan. Perbekel / lurah, ASN / PNS tidak boleh ikut berpolitik praktis yg diatur dlm UU Desa, kita sdh melakukan sosialisasi dgn mengundang para perbekel setelah adanya perbekel yg terlibat aktif dlm giat kampanye. Terkait dengan APK kita lihat sblm pemasangan APK bahwa sdh banyak baliho yg robek apakah itu krn dirobek atau krn faktor cuaca, berdasarkan peraturan yg ada bahwa APK setelah dilakukan serah terima yg menjadi penanggung jawab adalah pasangan calon atau tim pemebangan. Kampanye dlm bentuk lain seperti jalan santai dgn doorprice maka nilainya jangan melebihi dari yg sdh ditentukan berdasarkan aturan yg ada.
Sambutan Tim Pemenangan KBS – Ace yang diwakili oleh dr. Ketut Putra Sedana, Sp.Og pada intinya menyampaikan bahwa terimakasi atas kegiatan yang dilaksanakan saat ini krn kita semua berharap situasi pada pelaksanaan Pilgub Bali tahun 2018 dapat dirasakan aman, nyaman serta tidak sesuai dengan apa yg disampaikan diluar bahwa Buleleng situasinya panas dan mencekam. Kita berharap pada pelaksanaan Pilgub dapat memenangkan pasangan calon namun yg terpenting adalah Buleleng aman, kita berkompetisi bukan berarti bermusuhan namun pasa saat berkompetiai mari kita junjung tinggi siapa yg menjadi pemenang dan kita hormati kita semua adalah saudara, kita semua harus bersinergi dari Tim pengamanan ada Polres dan Kodim, dari penyelenggara ada KPU dan Panwaslu namun jika tidak bersinergi maka tidak akan mendapat hasil yg maksimal, mari kita bersinergi karena kita semua adalah saudara.
Penyampaian dari Tim Pemangan Mantra – Kerta Kab. Buleleng yang diwakili oleh Rohmat Adi Guna yang dalam kesempatan tersebut menyampaikan permohonan maaf karena Ketua Tim tidak dapat hadir dalam kegiatan ini, kita sdh membentuk tim di tingkat Kabupaten jadi diharapkan dapat memenangkan hasil Pilgub Bali. Saat ini sdh masuk dlm tahap kampanye jd kita semua menginginkan agar tidak ada gesekan dalam pelaksanaan kampanye, dr panwaslu dan aparat keamanan harus tetap siaga melalui perannya masing – masing dlm mengawal pelaks Pilgub,berdasarkan pengalaman bahwa ada kepala Desa maupun ASN yg terlibat politik sy harapkan dari Panwaslu Buleleng dpt bertindak tegas, kita tidak hanya fokus di kampanye namun juga tetap mengawal pada tahap pemungutan, penghitungan sampai dengan pelantikan jangan sampai ada gesekan – gesekan yg dapat berdampak pada situasi kamtibmas.
Penyampaian dari perwakilan Dandim 1609 Buleleng yang dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa masalah pemasangan APK perlu dilakukan koordinasi jangan sampai da pemasangan APK di markas maupun di rumah aparat TNI / Polri jangan sampai hal tersebut menjadi viral di media massa saat dilakukan tindakan, karena hal tsb sudah ada aturannya jadi dimohon koordinasi dan kerjasamanya.
Kegiatan dilanjutkan dengan Deklarasi dan Penandatangan Kesepaktan Kampanye Damai Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Bali Tahun 2018.
Adapun kesimpulan rapat koordinasi yang diaampaikan oleh Kapolres Buleleng yaitu bahwa :
– Pesta Demokrasi merupakan agenda bersama, komitmen bersama dan tanggung jawab bersama untuk menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif.
– Sinergitas soliditas dan kerjasama harus kita bangun, dan jangan hanya dilaksanakan dalam ruang rapat namun diterapkan dilapangan.
– Siap terpilih dan tidak terpilih yang terpenting adalah Buleleng tetap aman dan kondusif.
Kegiatan berakhir pada pukul 09.40 wita selama kegiatan berjalan dapat dengan aman dan lancar.(Ryu)