Detikkasus.com | Kota Jambi, Pemerintah Kota Jambi sudah meminta para pengusaha atau pemilik gudang karet untuk memindahkan gudangnya di luar kawasan Kota Jambi. Pemkot juga sudah menyediakan 3 options yang bisa dipilih untuk lokasi gudang karet. Sehingga pemilik gudang bisa memilih satu diantara 3 lokasi yang ditawarkan Pemkot tersebut.
Hal ini diungkapkan pada saat rapat bersama antara pengusaha atau pemilik gudang karet dengan pemerintah kota Jambi beberapa waktu yang lalu. Dari hasil rapat dikatakan oleh Fasha bahwa pemerintah telah mengusulkan tiga lokasi untuk pemindahan lokasi gudang karet di kota Jambi. Pertama di kawasan TPA Talang Gulo , kedua di kawasan Pasar 46 dan ketiga adalah kawasan Tanjung Johor di tepian Sungai Batanghari tepatnya dekat jembatan Batanghari II. “Kita telah menyampaikan di rapat bahwa ada 3 pilihan kawasan untuk gudang karet yang bisa mereka pilih. TPA Talang Gulo,,di pasar 46 dan di kawasan Tanjung Johor. Di Kawasan itulah yang bisa digunakan untuk kawasan pergudangan karet,”beber Fasha.
Dikatakan Fasha bahwa sebenarnya sejak Desember 2017 sudah tidak boleh lagi ada gudang karet di kawasan Kota Jambi. Saat ini pemilik gudang karet harus pindah. Dan Pemkot masih memberikan waktu untuk pengusaha mencari lokasi yang tepat. Mereka mengeluhkan terkadang warga sekitar tidak bisa menerima pembangunan gudang karena bau karet yang cukup menyengat. Sebenarnya itulah yang menjadi hambatan mereka saat ini,”beber Fasha. Dikatakan Fasha bahwa saat ini para pemilik gudang sedang berembuk untuk menentukan lokasi pergudangan karet di kota Jambi.
“Kita beri mereka waktu dulu untuk bisa memilih satu diantara tiga kawasan tersebut. Mudah-mudahan warga sekitar bisa menerima,”bebernya.
Sementara itu menurut John Kenedi, anggota Gapkindo Jambi mengakui bahwa memang kawasan Payo Selincah sudah tidak boleh lagi dijadikan sebagai kawasan gudang karet karena sudah menjadi lokasi pemukiman warga. “Kami akui memang kami salah. Saat ini kami memang sedang mencari lokasi untuk pembangunan gudang baru,bebernya.
Dikatakannya bahwa salah satu hambatan adalah mencari lokasi yang tepat sebab selama ini kesulitan mereka adalah warga sekitar yang tidak menerima pembangunan gudang karet karena bau karet yang cukup menyengat. “Teman kita sudah ada beberapa yang pindah. Namun mereka tidak diterima warga sekitar karena bau karet yang cukup menyengat. Saat ini kita sudah merembuk untuk mencari lokasi yang tepat dan sesuai untuk lokasi pergudangan karet,”bebernya. (Ita).