Kasus Kekerasan Berujung Kematian Guru GTT, Polres Sampang Pastikan Pelakunya Satu Orang, Reporter Hernandi K S.Sos M.Si.

Radarbangsa.co.id | Indonesia – Propinsi Jawa Timur – Kabupaten Sampang, Pelaku aksi kekerasan berujung kematian Ahmad Budi Cahyanto Guru GTT SMAN I Torjun Sampang Madura Jawa Timur hanya satu orang

Pelaku yang hanya satu orang dan jumat malam 2/1 di tetapkan menjadi tersangka itu berinisial MH siswa kelas XII warga Desa Torjun Kecamatan Torjun

Pernyataan itu di sampaikan oleh Kapolres Sampang AKBP Budi Wardiman SH SIK dalam press release di ruangan loby Mapolres Sampang jumat 2/1

Menurut AKBP Budi Wardiman SH SIK kamis 1/1 pukul 12.00 saat sesi terakhir pembelajaran Ahmad Budi Cahyanto (korban) selaku guru mapel Kesenian sedang mengajar materi seni lukis murid kelas XII, lokasi pembelajaran di luar kelas tepatnya di halaman kelas XII

Baca Juga:  Ka Posyan Pimpin Apel di Pos Lebaran 2023 Kecamatan Sintang

Saat memberikan pelajaran tersangka tidak mengikuti pembelajaran malah mengganggu siswa lain, mengetahui itu korban
mengingatkannya

Peringatan yang di sampaikan korban tidak di gubris oleh tersangka bahkan ulahnya semakin menjadi jadi, akhirnya korban menghampiri tersangka dan mencelupkan kuas ke cat dan mengoleskan ke pipi tersangka

Tidak terima di perlakukan seperti.itu tersangka melawan, spontan korban mengambil map daftar hadir dan memukulkan ke tersangka

Tersangka menangkis dan langsung memukul ke arah pelipis korban hingga terjatuh, melihat terjadinya aksi saling pukul siswa yang lain dengan di bantu oleh sebagian guru melerainya

Baca Juga:  Gubernur Sutarmidji Serahkan Berbagai Bantuan Kepada Nelayan Bengkayang

Bahkan saat itu juga korban di bawa ke ruang guru dan di hadapkan kepada amat Kepala Sekolah SMAN I Torjun

Atas seijin Amat Kepala Sekolah SMAN I Torjun korban pulang lebih awal ke rumahnya di Desa Jrengik Kecamatan Jrengik

Beberapa jam setelah sampai di rumah korban tidak sadarkan diri, pihak keluarga langsung membawanya ke Puskesmas Jrengik dan di rujuk ke RSUD Sampang

Karena kondisinya kritis korban di rujuk ke RSU Dr Soetomo Surabaya, sekitar pukul 12.30 korban di nyatakan meninggal dunia
“Berdasarkan diagnosa dokter, korban meninggal dunia akibat Mati Batang Otak (MBO) yakni tidak berfungsinya organ,”ujar AKBP Budi Wardiman SH SIK

Baca Juga:  Jadikan Sepak Bola Indonesia Lebih Baik, Polri dan PSSI Sikat Mafia Skor

Saat di singgung terkait isue pengeroyokan di luar Sekolah saat korban pulang, Ia menegaskan isue itu tidak benar dan pelakunya hanya satu orang

Disebutkan juga Polisi mengamankan barang bukti berupa baju dan celana korban, baju dan celana tersangka serta kuas dan cat, selain itu penyidik memperoleh keterangan dari 9 saksi dan tersangka serta hasil visum untuk di jadikan pertimbangan

Akibat perbuatannya tersangka di kenai pasal 351 ayat 3 KUHP dengan ancaman hukuman 7 tahun

Ditambahkan karena tersangka masih tergolong di bawah umur maka perlu di lakukan pendampingan, saat ini yang sudah melakukan koordinasi untuk mendampingi tersangka PP2A Sampang, Psykiater, Orang tua dan pihak yang lain. (Her)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *