Liputan Detik Kasus | Proyek Bernilai Jutaan Ambrol Masyarakat Lumajang Kecewa.

Video Detik Kasus | Proyek Bernilai Jutaan Ambrol Masyarakat Lumajang Kecewa.

https://youtu.be/fLW2bIraaI4

Detikkasus.com | Provinsi Jatim – Kabupaten Lumajang, Proyek Penunjang jalan (Plengsengan) yang berada di Desa. Wonokerto, Kecamatan. Tekung Lumajang, Jawa Timur senilai jutaan, diduga dikerjakan asal-asalan, sehingga kualitasnya dinilai sangat buruk, akibatnya bangunan yang baru seumur jagung ini ambrol.

Ambrolnya proyek di Desa. Wonokerto, Kecamatan. Tekung, Lumajan ini di kerjakan pada (06/09/2017), dan hari ini Kamis (01/02/2018), sudah ambrol, Warga sekitar yang namanya tidak mau disebutkan, mengatakan bahwa kualiatas proyek yang ambrol ini sangat buruk., Jadi wajar jika cepat ambrol,” katanya pada media ini, Kamis (01/02/2018)

“Masak cuman 5 (lima) bulan sudah ambrol, pengerjaanya manual gak pakai molen cor, ya jelas saja tidak bagus mas”, Ungkapnya.

Baca Juga:  Wujudkan Pelayanan, Polsek Singaraja Amankan Giat Ibadah Di Gereja

Sutris yang juga warga Wonokerto, menyayangkan proyek plengsengan yang ambrol tersebut.” Kalo kita ini kan orang awam mas, tapi jika melihat bahan nya yang bisa kita lihat secara langsung, ya kecewa mas, itu kan uang rakyat masak proyeknya asal-asalan, “ katanya, Kamis (01/02/2018)

“Kami tidak tahu proyek ini dari mana, dana proyeknya berapa, dan rekanan mana yang mengerjakan. Karena tidak ada papan nama proyek,” kata Sutris salah satu warga Wonokerto, dengan mimik wajah kecewa.

Warga mengindikasikan, tidak disertainya papan nama proyek itu untuk mengaburkan penilaian masyarakat terkait proyek penunjang jalan yang berada di Desa.Wonokerto, Kecamatan. Tekung, Lumajang, terkesan di kerjakan asal-asalan

Baca Juga:  Pasca Pengukuhan Perangkat, Sekcam Baureno tekankan seluruh Kades segera bentuk Tim Pengisian Perangkat Detik Kasus Pantura.

“Jika memang ada bentuk transparansi, minimal ada papan nama proyek. Karena dari papan nama itu kami mengetahui, dan bisa mengawasi jalannya proyek penunjang jalan itu. Apakah sesuai dengan volume dan besaran dananya, atau sesuai dengan besaran teknik (bestek).

Lukito asal Desa Karangbendo, yang hampir setiap hari melintas di sepanjang jalan propensi itu juga mengamini terkait dengan banyaknya proyek tidak pasang papan nama.

“Saya setiap hari melintas di jalan propensi Jember Lumajang, memang benar banyak proyek-proyek penunjang jalan tidak pasang papan nama (Nambor) bagaimana kita tau itu proyek dari mana dan CV apa yang mengerjakan, Lukito menunjukan mimik wajah penuh tanya., Ini harus di tindak, pihak terkait harus segara turun untuk memeriksa, ini uang rakyat,” paparnya, Kamis (01/02/2018)

Baca Juga:  Antisipasi Penyalahgunaan Narkoba dan Tertib Berlalu Lintas, Polsek Yosowilangun Beri Penyuluhan

Mereka juga menilai, rekanan tidak mentaati UU 25/2009 tentang Transpransi dan Keterbukaan Informasi Publik (KIP). Karena setiap proyek yang dibiayai oleh pemerintah harus memiliki atau memasang papan proyek, tujuannya agar masyarakat luas dapat mengetahui proyek yang dikerjakan.

Pantauan media Detik Kasus, mulai dari awal sampai pengerjaan proyek selesai dan ambrol tidak disertai papan nama proyek (Nambor), sebagai informasi kepada masyarakat. Alhasil, warga desa setempat menyebut proyek ini adalah proyek siluman. (RN).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *