detikkasus.com | Propinsi Jawa Timur – Kabupaten Ponorogo – Keinginan Pemkab Ponorogo untuk merelokasi atau memindahkan para pedagang kaki lima dari Jalan Sultan Agung terus mendapat perlawanan dari pedagang kaki lima yang tergabung dalam Perpek-5 (Perkumpulan Pedagang Kaki Lima) Ponorogo. Setelah kemarin melakukan aksi demonstrasi, Kamis (1/2/2018) melanjutkan unjuk rasa dengan ‘mengepung’ Kantor Bupati yang ada di Kompleks Gedung Pemkab Ponorogo.
Pengunjukrasa juga membentangkan poster dan bergiliran menyampaikan orasi. Pedagang anggota Perpek-5 membentangkan poster berisi tuntutan pedagang. Massa makin banyak karena para tukang bentor juga masih melakukan aksi demo sejak beberapa hari di depan Kantor Bupati Ponorogo.
Sedangkan bunyi poster tersebut antara lain adalah “Kami Hanya Memperjuangkan Perut Keluarga Kami”, “Bukan Untuk Melawan Atau Anarkhi”, “Maaf Kami Menolak Relokasi”, “Pemimpin, Kalian Memerangi Kemiskinan Atau Perang Dengan Orang Kecil, Miskin..!!”, “Kasihanilah Kami, Anak Istri, Kami Butuh Hidup”, “Mosok Lali Mas Bro, Pas Neng KPU Numpak Bentor”.
Disela-sela aksi Sudarno salah satu pendagang menyatakan Pedagang Kaki Lima atau PKL siap membantu tim pelaksana Adipura. “PKL siap membayar kewajiban kenaikan restribusi untuk meningkatkan PAD Ponorogo dalam batas kewajaran,” ungkap Sudarno.
Menurutnya, PKL siap ditata oleh Pemkab Ponorogo dalam hal keseragaman gerobak. “Kami seluruh pedagang kaki lima dan di jalan Sultan Agung serta jalan protokol menolak direlokasi,” tegasnya.
Pedagang kaki lima bersama pengengemudi bentor sempat membaca sholawat dan long march mengelilingi Aloon-Aloon Ponorogo. Aksi juga mendapat pengamanan dari Anggota Polres Ponorogo.
Hingga berita ini ditulis pedagang belum ditemui oleh Bupati maupun Pejabat Pemkab Ponorogo. (MUH NURCHOLIS)