Detikkasus.com | Sumatera Utara-Kabupaten Humbang Hasunsutan, Detikkasus.Com – Dalam rangka pengembangan pertanian di bidang Penanaman jagung di kecamatan paranginan, Tim UPSUS Jagung Kabupaten Humbang Hasundutan monitoring dan mengevaluasi penanaman jagung tahun 2017 sekaligus memaparkan program penanaman jagung untuk tahun 2018, yang dilaksanakan rabu (24/01-2018) di aula Kantor camat Paranginan.
Tim UPSUS jagung kabupaten Humbang Hasundutan, Hadir dalam pertemuan itu Kadis Pertanian Ir Junter Marbun, Kadis Ketahanan Pangan Sabar Sitanggang, Kabid Tanaman pangan dan Holtikultura dinas ketapang J. Habeahan dan lainnya yang di ikuti oleh seluruh anggota PPL dan PPS se-kecamatan Paranginan, kepala desa se-kecamatan paranginan beserta unsur terkait dari kantor Kecamatan Paranginan.
Kadis Pertanian kabupaten Humbang Hasundutan Junter Marbun mengatakan, “Jagung adalah bahan baku utama pakan ternak dengan komposisi sekitar 50% dari total komposisi pakan. Berapa besar pakan ternak yang dibutuhkan, 50 % dari itu bahannya dari jagung. Perkembangan industri makan ternak dan industri lain yang berbahan baku jagung di Indonesia terus meningkat. Sehingga sangat perlu dukungan pemerintah dalam pengembangan jagung secara nasional. Indonesia termasuk negara yang cocok untuk budidaya jagung. Mendukung program ini, Pemkab Humbang Hasundutan salah satu kabupaten yang ikut berperan aktif dalam kebutuhan jagung.”paparnya.
Untuk mendukung program penanaman jagung di Humbahas, pemerintah berhasil menerima bantuan Alsintan dari Pemerintah Pusat untuk mengembangkan penanaman budidaya jagung di humbahas berupa traktor dan eskavator, yang kan digunakan demi tercapainya program penanaman jagung 10.000Ha di Kabupaten Humbang Hasundutan.
“Saat ini Pemkab Humbang Hasundutan dengan PT Charoen Pokphand Indonesia (CPI) telah bekerjasama demi mensejahterakan petani jagung di kabupaten Humbang Hasundutan.
Masih menurut Junter Marbun, proses penanaman jagung mulai dari tanam sampai ke penampungan ke PT CPI yang penting kwalitas bagus. Di Sumut, saat ini ada 9 perusahaan penampung jagung belum termasuk didalamnya peternak mandiri seperti di Simalungun dan Binjai. Adapun Standar kualitas panen jagung di PT CPI, kadar air maximal 15 %, biji jamur 5 %, biji mati/busuk 7 %, biji pecah 4 % dan tumpi/tongkol 2 %. Kemudian tidak berkutu/tidak berbau asam dan minyak. Kemudian umur jagung berkisar 120-135 hari setelah tanam. Kalau dipanen dibawah 120 hari, hasilnya bisa menjamur dan kurang bagus. Setelah panen, jagung disortir, jangan digabung tongkol jagung yang bagus dengan yang busuk. Kalau digabung, jagung yang awalnya bagus bisa jadi ikut busuk. Bila curah hujan tinggi, jagung bisa digantung seperti jemur kain dan harus ada sirkulasi udara yang bagus.
Sementara target penanaman jagung dikecamatan paranginan tahun 2017 direncanakan seluas 539 ha, namun yang belum terlaksana seluas 448 ha. Untuk dapat mencapai rencana target, PPS harus lebih kreatif dengan menjalin kerja sama dengan kelompok tani di setiap daerahnya masing-masing, sehingga program penanaman jagung di kecamatan paranginan bisa terpenuhi dengan baik.”harap junter.
Sementara Kadis Ketahanan Pangan Humbahas, Sabar Sitanggang dalam arahannya mengatakan, “untuk mencapai target di kecamatan paranginan, PPS dan kepala desa agar mempasilitasi pembentukan kelompok tani yang baru, sehingga akan lebih giat dan berkembang melaksanakan program pertanaman jagung di daerah masing-masing.
Pemkab Humbang hasundutan melakukan pemasaran jagung melalui dinas ketahanan pangan. Pemkab siap menampung harga panen jagung 3.150/kg bila harga pasar dibawah jumlah tersebut.
“Bila harga pasar diatas 3.150, petani jagung bisa menjualnya kepasar. Jadi harga minimal 3.150/kg adalah harga yang disepakati dgn PTCPI untuk mensejahterakan petani jagung di humbahas.”ujarnya. (Edy)