“Buntut Limbah pabrik”
VIDEO DETIK KASUS | TINDAK LANJUT KELUHAN MASYARAKAT CAMAT NASAL – KAUR, KORDINASI DENGAN PT. CBS.
https://youtu.be/Bg5eAMOlgho
Polda Bengkulu – Polres Kuar – detikkasus.com
Pertemuan Masyarakat Desa Ulak Pandan Kecamatan Nasal, Kabupaten Kaur, Propinsi Bengkulu, di rumah Usman Pian membahas langkah kedepan untuk mengatasi dampak limbah pabrik CPO.
Pertemuan Masyarakat pada saat itu 8/1 di rumah Usman Pian lebih kurang 25 orang, dalam kesempatan itu, hadir Ketua BPD Desa Ulak Pandan Nasal Muhlisin.
Masyarakat yang terkena dampak limbah, Usman Pian dan kawan-kawan meminta supaya limbah CPO tidak lagi di alirkan kedalam Buluran Kandis dan meminta dengan tegas, kolam limbah di buluran “Kandis”di tutup selama nya,apabila kolam limbah itu tetap di pungsikan, maka sudah pasti akan membuang ke buluran Kandis, dan itu sudah pasti di lakukan, kalau tidak di kurangi sudah barang tentu kolam akan penuh dan meluap ke Buluran ungkap Usman dengan Julian.
Buluran Kandis,selama ini di gunakan masyarakat untuk air konsumsi (makanan – minuman) dengan di gunakan untuk mencuci serta di jadikan tempat pemandian masyarakat khusus nya Ahmad Afit dengan tetangga nya yang berdekatan dengan buluran Kandis.
Buluran Kandis selain untuk memasak Mandi dan Mencuci, air itu di pergunakan sebagai air irigasi untuk persawahan masyarakat Ulak Pandan dan sekitar nya yang di namakan hamparan ataran Perumbaian dengan hamparan “Pamah lebar”. Sejak air limbah di buang ke buluran kandis,masyarakat tidak berani lagi memakai air itu untuk memasak, mandi, mencuci dengan tidak lagi memanpaatkan air buluran kandis yang selama ini mereka gunakan sebagai sumber air irigasi imbuh Julian.
Karna paktor limbah,air buluran tidak bisa di manpaatkan keluarga Ahmad Afit,perusahaan memberikan 5 unit gorong-gorong untuk membuat sumur, meburut Afit, kami tidak pernah meminta gorong-gorong,kami hanya meminta air limbah jangan di buang ke buluran (anak sungai) Kandis dan perusahaan harus mengganti tanam tumbuh masyarakat yang sudah kena dampak limbah, tanaman masyarakat sekarang sudah mati, seperti pinang, Durian dengan jengkol milik Usman Pian.
Camat Nasal Wahab Syapri SPd di ruang kerja nya Jumat membenarkan keluhan masyarakat Ulak Pandan Kecamatan Nasal, Camat berharap perusahaan mencari jalan terbaik dan musyawarah dengan masyarakat yang terkena dampak limbah, saya sudah bertemu dengan perwakilan perusahaan,dan menurut Pak Poyo mereka akan koordinasi secepat mungkin dan akan duduk satu meja dengan masyarakat yang kena dampak limbah CPO Perusahaan PT.CBS demikian ujar Camat Nasal Wahab Syafri SPd.
Berita ini di turunkan pak Poyo belum dapat di mintai keterangan. (Resa).