Proyek Normalisasi Banjirkanal Timur (BKT), Dimulai Hari Ini
Detikkasus.com | SEMARANG – Proyek Normalisasi Banjirkanal Timur (BKT) akan dimulai hari Jumat (5/1/208) pagi ini dengan ditandai peletakan batu pertama, Rencananya, peletakan batu pertama dilakukan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, di bantaran BKT, Kelurahan Sawah Besar, Gayamsari.
Kepala Seksi Sungai dan Pantai Balai Besar Wilayah Sungai BBWS Pemali-Juana, Teguh mengatakan, proyek untuk mengatasi banjir dan Rob Kota Semarang dikerjakan sepanjang 6,7 kilometer dengan nilai Rp 560 miliar. Mayoritas pengerjaannya pengerukan sedimentasi sungai dan pembuatan tanggul.
“Tahun ini, proyek normalisasi dibagi menjadi tiga paket. Targetnya, rampung pada akhir 2019. Pengerjaan dimulai dari jembatan Majapahit menuju muara. Saat ini alat berat sudah berada di lokasi. Keuangan sudah disetujui Menteri Keuangan Sri Mulyani pada akhir Desember tahun 2017 lalu,” jelas Teguh.
Pembagian paket tersebut, yakni paket pertama dari Kelurahan Tanjung Mas, Semarang Utara hingga Jembatan rel kereta api di Kelurahan Kemijen, Semarang Timur. Nilai normalisasi sungai sepanjang 1,95 km tersebut, sebsar Rp 107,8 miliar.
Paket kedua, dari jembatan rel kereta api hingga Jembatan Citarum, Kelurahan Sawah Besar, Gayamsari. Normalisasi sepanjang 2,05 km memiliki nilai Rp 169 miliar.
Sedangkan peket ketiga, yakni dari Jembatan Citarum hingga jembatan Majapahit, Kelurahan Pandean Lamper, Gayamsari. Normaliasi sepanjang 2,7 km nilainya Rp 187,1 miliar.
“Kami harap, pembebasan lahan di wilayah yang terkena proyek sudah tuntas mengingat proyek sudah mulai dikerjakan. Untuk proses pembebasahan lahan khususnya PKL di JL Barito, Rejosari, dan Bugangan, ditangani Dinas Perdagangan Kota Semarang. Ada 21 titik untuk penempatan alat berat di sepanjang proyek,” ujarnya.
Dengan adanya pengerjaan proyek, kata dia, membutuhkan akses untuk lalu lalang kendaraan-kendaraan berat. Idealnya sepanjang Jl Barito sudah harus bersih dari PKL dan rumah hunian. Rencannaya, awal bulan ini, mereka akan dipindah ke tempat relokasi. (Tim DIY Dan Jateng).