Indonesia – Propinsi Jatim – Kabupaten Tuban – Detikkasus.com – 2018. Tiga bocah asal Desa Merkawang Kecamatan Tambakboyo Kabupaten Tuban yang baru di tinggal pergi untuk selama
lamanya oleh Ibu kandung mereka yang meninggal dunia dengan kondisi yang memilukan karena ada dugaan dibakar oleh
suaminya sendiri, yaitu KSM (50) warga Ketapang Glondong Gede Tambakboyo Tuban.
Anak tertua Lutfi, kelas 2 SMKN I Tambakboyo bersama kedua adiknya Maya,kelas 3 di SMP
Sabirul Mutadin Karangasem Jenu dan Abdul hakim kelas 5 SDN Merkawang Tambakboyo
Tuban. Pada saat dikunjungi oleh Awak media di Kediaman mereka menceritakan kronologis
kejadian perkara yang menimpa rumah tangga ibu kandung mereka dengan bapak tiri yang
baru dua tahun menikah dengan
ibunya.
Saat kejadian itu, kamis siang sekitar pukul 13.00 WIB (28/12/2017) Abdul Hakim anak kecil kelas 5 SD itu dari jendela menyaksikan orang tuanya bertengkar, dan saat ibunya ingin menutup pintu toko tempatnya jualan ,ayah tirinya itu mengambil satu botol bensin dari
toko ibunya dan langsung menyiramkan bensin itu ke sekujur tubuh ibunya, bocah kecil
itu menyaksikan bagaimana bapak tirinya tersebut menyalakan rokok yang mana
langsung berakibat pada terbakarnya tubuh ibu
kandungnya.
Dengan hanya bisa menangis bocah kecil itu
menyaksikan ibunya terbakar. “aku mendengar ibu bilang ‘kok suamiku tega berbuat jahat
padaku’” cerita Abdul Hakim dengan pandangan kosong.
Sementara itu, tetangga korban, Juwariyah yang pada saat terakhir api telah padam, dia menolong korban dan mendengar korban berkata lirih bahwa suaminya kok tega berbuat seperti itu pada korban, dengan di naikkan becak korban dibawa ke puskesmas Tambakboyo, lalu di
bawa ke RSUD dr.R.Koesma Tuban dan di rujuk ke RSAL Surabaya.
Asminah (48) wanita mungil yang sehari-harinya berjualan sayur keliling dan membuka toko
kelontong kecil di rumahnya mengalami luka bakar hampir merata di sekujur tubuhnya
akhirnya menghembuskan nafas terakhir, dan meninggalkan ke tiga putra putrinya untuk
selamanya pada hari selasa selepas maghrib (02/01/2018) di RSAL Surabaya setelah koma
beberapa hari.
Korban di makamkan pada hari rabu (03/01/2018), tanpa di dampingi suaminya Kasmidi? karena pada saat Kasmidi datang ke rumah duka dengan pengawalan 5 orang petugas kepolisian hampir saja menjadi korban amukan warga dan keluarga yang marah yang langsung di amankan dan di bawa pergi dari rumah korban oleh pihak kepolisian.
Lutfi, anak sulung korban dengan di dampingi kedua adiknya, di kelilingi oleh sanak famili
kepada awak media mengatakan akan menempuh jalur hukum dengan cara akan melaporkan pada polisi .”pokoknya saya tidak terima, saya sebagai ganti dari orang tua akan melaporkan masalah ini ke polisi, biar ibu saya tenang di alam sana.” kata lutfi dengan
menahan jatuhnya air mata saking sedih dan marahnya.
Asmiah, 44 tahun adik kandung Almarhumah sebetulnya sudah melaporkan pada polisi.tetapi
laporan itu di cabut, karena arahan dari pihak kepolisian dengan alasan kalau laporan
tidak di cabut korban tidak bisa menggunakan fasilitas BPJS.”saya di bilangi gitu pak, jadi ya saya cabut.”kata Asmiah.
Sampai berita ini diturunkan, kamis (04/01/2018) keluarga korban mengatakan pada awak media
bahwa saat itu tidak satupun media yang datang untuk kroscek kebenaran dan fakta yang terjadi, sehingga berita kemarin yang muncul hanya berita sepihak .terang Lutfi anak sulung korban. (Mam)