Detikkasus.com | Jakarta Barat – Lelaki separuh baya Suwitno (54) tidak dapat menahan haru saat Sabtu (23/12) ditanya terkait kecelakaan yang menimpa putri keduanya, Dinda Whitavina (25). Putri yang disayangi Suwuto tewas pada Jumat (22/12) sore di bilangan Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat.
Dinda termasuk perempuan muda yang mandiri. Ia tidak ingin berlama-lama menganggur selepas wisuda sarjana. Karena hobinya termasuk berkomunikasi dan berkomunitas, maka ia melamar menjadi Ladies Grab.
Belum setahun ia menjadi pengendara Grab,malang tidak ditolak, sebuah Truk Molen (pengaduk semen) menghantam motornya saat ia berada di Jalan Daan Mogot. Ia tewas seketika.
Informasi yang penulis dapat awalnya dari Facebook. Postingan itu menjadi viral saat penulis berada Dewan Pers mengikuti Diskusi Publik masalah kepedulian warganet pada pembangunan di tapal batas terluar di wilayah NKRI.
Ada rasa terkejut membaca seksama alamat korban, Jalan Palmerah Utara II RT.11/ RW.16, Jakarta Barat. Itu tetangga penulis!
Langsung berita penulis forward ke Group Whatsapp Aspirasi Masyarakat Palmerah yang ada dalam hand phone.
Sontak mendapatkan tanggapan. Bahkan ibu dari Ahmad Wijaya melaporkan, bahwa almarhumah sempat menyapa putra balitanya saat melintas Dinda seminggu lalu.
Ratusan pengemudi ojek online memblokir Jalan Inspeksi Kali Grogol tepat di depan rumah almarhumah pada Jumat sore hingga malam.
“Dinda terlihat ramah sekali pada putra saya waktu melewati rumahnya ketika beli tempe di pabrik tempe tidak jauh dari rumahnya Dinda.Nggak nyangka, itu adalah sapaan terakhir.” Pengakuan ibu dari balita Ahmad.
Kondisi lalu lintas di Jalan Daan Mogot memang terkenal sangat rawan kecelakaan. Selain medan jalan yang banyak kerusakan di sana-sini, faktor kedisiplinan pengemudi mobil dan truk besar sangat buruk di sana.
Sering terjadi kecelakaan di Jalan Daan Mogot sejak dulu karena banyak kendaraan besar lewat di sana. (Zeny/Rudi).