PRINGSEWU LAMPUNG, detikkasus.com – Kepala Dinas Kesehata(Diskes)Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung PURHADI, kepada detikkasus.com di ruang kerjanya Rabu (20/12/2017) terkait adanya pemberitaan dugaan beberapa mata anggaran tahun 2016 di”Mar-Up” seperti belanja konsultan perencanaan pengawasan kontruksi Rehabilitasi Puskesmas Sukoharjo dan Ambarawa yang diduga ada ke Gandaan(Dobel) pada mata anggalan belanja yang tertulis Rp.43.500.000 juta dan Rp.72.500.000 juta, itu tidak akan mungkin telah terjadi dobel pada mata anggaran belanja tersebut,” ungkapnya.
Perlu saya jelaskan bahwa sebenarnya adalah pada dua mata anggaran belanja konsultan perencanaan pengawasan kontruksi rehabilitasi di puskasmas sukoharjo dan Ambarawa melainkan ada 5 puskesmas yang berkaitan dengan 2 mata anggaran tersebut. walaupun yang tertulis pada mata anggaran belannya di 2 puskesmas, tapi sebenarnya untuk di 5 puskesmas,” tegas purhadi yang juga didampingi salah satu jajarannya.
Disinggung soal beberapa mata anggaran belanja pada Diskes yang direalisasikan di tahun 2016 yakni belanja penggadaan Batrai Merin Foging sebanyak 832 buah batrai dengan besaran Rp.66.56000(enam puluh enam juta rupiah)/tahun, Purhadi menjelaskan, bahwa ada dua jenis mesin Foging ada yang pakai AC dan Ada yang Pakai Batrai, yang berpungsi untuk menhidupkan mesin Foging. 832 buah batrai itu untuk persiapan 1 tahun, Belanja jasa perencanaan kontruksi rehabilitasi bangunan Bak penampungan Air bersih sebesar Rp.6000.000 itu pelaksanaannya di laksanakan Di Rumah Sakit Umum Daerah(RSUD)Pringsewu, pungsinya itu Bak yang dibuat untuk menanpung air yang di bawah tower air di RSUD, Belanja konsultan pengawasan perencanaan instalasi pengelolaan limbah sebesar Rp36.450.000 itu pelaksanaan pisiknya ada di 5 puskesmas tepatnya puskesmas Gading, Pagelaran Utara dan masih ada 3 puskesmas lagi, belanja jasa konsultan perencanaan kontruksi rehabilitasi bagunan SPAL sebesar Rp11.875.000 juaga pelaksanaannya ada di RSUD, Ada gedungnya bisa diliat, Belanja pengadaan KIT kesehatan lingkungan sebesar Rp370.000.000 itu juga telah melalui Rekanan yang di sebarkan untuk 13 puskesmas yang ada di pringsewu ini, jadi menurut saya tidak ada yang dobel pada mata anggaran belanja dan tidak ada yang di kerjakan oleh kami, semuanya telah melalui rekanan sesuai prosudur,” pungkasnya.
“Dilain sisi oleh nara suber media ini mengatakan, untuk Dana belanja pengadaan Batrai mesin Foging sebanya 832 buah/tahun, itu sagat diluar logika mesin foging menghabiskan 832 batrai/tahun, artinya telah di”Mar-Up” alias pengelebungan anggaran.
Itu sama dengan belanja konsultan pengawasan perencanaan untuk rehabilitasi puskesmas Sukoharjo dan Ambarawa itu sudah jelas tercatan ada jumlah mata anggaran yaitu Rp.43.500.00 jt dan ada lagi tercatat pada DPA Tahun 2016 Rp.72.500.000 jt, sudah jelas dong pada uraian mata anggaran itu untuk biaya belanja perencanaan pengawasan ke dua puskesmas tersebut, itu sudah jelas ada pengelembungan pada dana anggaran belanja konsultan perencanaan pengawasan rehabilitasi ke dua puskesmas tersebut, dan masih ada lagi bang kalau mau saya uraikan,” kata nara sumber yang ada di Dinkes yang takut namanya untuk di sebutkan dalam pemberitaan ini.
“Seperti belanja jasa perawatan komputer dan printer/tahun yang dalam LPJ nya menghabiskan Rp.9.750.000 juta. itu masuk akal apa gak bila dipikir dan setau saya gak ada komputer dan printer yang rusak pada tahun 2016, tapi kok ada dana belanja perawatan untuk itu, dan juga ada yang Danda pada mata anggaran Belanja jasa konsultan perencanaan intalasi pengelolaan limbah +_ Rp.60.750.000 juta dan Rp.36.450.000 juta itu menjadi pertanyaan,” punkasnya yang berpesan jagan sampai ketauan namanya tentang informasi yang telah disampaikan pada media ini.
Dihari yang sama sidakkasus.com menkonfirmasikan kepada Narasumber salah satu pegawai di RSUD pringsewu, terkait pada Dana Anggaran Belanja jasa konsultan pengawasan perencanaan kontruksi rehabilitasi Bagunan Bak Penampungan Air Bersih dengan pagi Rp.6000.000 juta dan Belanja jasa konsultan perencanaan kontruksi Rehabilitasi pada Bagunan SPAL tahun 2016 di RSUD,” ia mengatakan bahwa pada waktu itu tidak ada bagunan Bak penampungan Air Bersih dan Bagunan SPAL yang di Rehabilitasi dikarnakan untuk untuk bangunan SPALnya baru di bagun ditahun 2016, jadi apa yang mau di rehabilitasi,” ujarnya sumber melalui ponsel pribadinya.
“Begitu pula dengan Bangunan Bak penampungan Air Bersih di RSUD ini setau saya belum ada bangunannya, jadi apa yang mau di rehabilitasi pada bagunan tersebut, bagunannya aja belum ada,” ungkapnya singkat.(Bambang Hartono)
Photo dinas kesehatan pringsewu provinsi lampung.