Lamongan, detikkasus.com – Peserta ujian perangkat Desa (Sekdes) Mojorejo Kecamatan Modo Kabupaten Lamongan bersama keluarga Mendatangi Balai Desa meminta ujian diulang, karena adanya praduga ketidaktransparanan (tidak terbuka) kinerja tim Pengangkatan Perangkat . Jumat pukul 09:30 WIB (15/12).
Ujian perangkat Desa Mojorejo Modo Lamongan yang diselenggarakan pada hari kamis (14/12) kemarin dirasa mengecewakan bagi peserta yang gagal terhadap kinerja tim pengangkatan dan pengawas ujian Perangkat Desa (PD) tersebut. Dijelaskan dalam sesi tanya jawab diruangan Kantor Desa, Lusi (salah satu keluarga Peserta gagal) menyampaikan keluhan salah satunya, “Darmono peserta yang lolos, pada saat dimulai ujian minta ijin keluar ruangan ujian guna menemui istrinya untuk menerima telpon dan tidak ada pengawasan dari panwas, ada apa sebenarnya?, “tuturnya didepan tim yang disaksikan oleh Bhabinkamtibmas dan Babinsa.
Sementara itu, Kiyatarto ketua tim menjawab, “Darmono sudah minta ijin, ‘mosok'(masak red*) pengawas harus mengikuti sekalipun ke WC?, kan bukan anak kecil?, “akunya.
Disinggung lebih lanjut, Tata tertib pelaksanaan ujian perangkat Desa Mojorejo pada sub B. poin 11. Disebutkan oleh Lusi, “selama ujian berlangsung calon perangkat desa hanya dapat meninggalkan ruangan dengan ijin dan pengawasan dan tidak melakukan berulang kali,”tandasnya.
Beberapa hal yang disampaikan hingga usai, melalui Lusi peserta tidak lolos, meminta ujian diulang, namun tim pengangkatan perangkat bersikukuh, “ujian tidak bisa diulang!, ujian bisa diulang kalau ada nilai tertinggi sama jumlahhnya, “pungkas Kiyatarto.
Sementara Kepala Desa Mojorejo Sugianto saat ditanyai wartawan dengan nada yakin mengatakan, “ujian tidak bisa diulang, kecuali setelah prosesi putusan Pengadilan!, “tegasnya.
Namun, pihak peserta yang tidak lolos masih merasa tidak puas dengan jawaban dari tim pengangkatan perangkat, “kami masih tidak puas dan masih akan memperjuangkan perihal ini,” tegas Marsit(salah satu peserta yang tidak lolos) kepada wartawan saat ditanyai usai mediasi diruang kantor Desa.
Begitu halnya Indriya(salah satu peserta yang juga tidak lolos) menyesalkan, terhadap hasil nilai yang berbanding drastis antara Darmono (peserta lolos) dibandingkan dengan peserta yang tidak lolos, padahal soal yang disajikan sangatlah sulit, “hal ini memicu praduga dan meragukan hasil penilaian ujian tersebut, harusnya diulang!,”keluhnya. (Zeny/ Rudi).