Masyarakat di hebohkan beredarnya Video Aksi Bullying di Medsos oleh sekelompok Mahasiswa Universitas Depok Jawa Barat.

Tuban, detikkasus.com – Belum lama ini, masyarakat sempat dihebohkan dengan beredarnya video aksi “bullying” di media sosial yang dilakukan oleh sekelompok mahasiswa terhadap seorang mahasiswa lain yang terjadi di salah satu universitas ternama di Depok, Jawa Barat.

Tak berhenti sampai disitu, video aksi kekerasan terhadap salah satu pelajar SMP di Thamrin, Jakarta, juga sempat viral dan menjadi perhatian khalayak ramai. Banyak pihak mulai dari masyarakat hingga pemerintah yang menyayangkan terjadinya aksi-aksi tidak terpuji itu.

Maraknya fenomena “bulliying” yang terjadi, membuat Jajaran Kepolisian Sektor Rengel Polres Tuban mengambil langkah untuk mengantisipasinya dengan menggelar Kampanye “Stop Bullying” di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri Rengel, Tuban. Senin (24/7/2017).

Baca Juga:  Dirgahayu Bhayangkara Ke 71, Kapolda Jawa Timur Beri Penghargaan Kepada Pejabat Daerah | Reporter : Z,Arifin.

Dihadapan para pelajar, Ajun Komisaris Polisi Musa Bakhtiar, Kapolsek Rengel Polres Tuban memberikan pemahaman kepada para pelajar bahwa aksi-aksi bullying adalah perbuatan yang tidak terpuji dan bahkan melanggar hukum.

“Kami memberikan informasi kepada pelajar terkait dampak dan bahaya serta konsekuensi hukum terhadap pelaku bullying serta bagaimana menyikapi aksi-aksi semacam itu”, ujarnya.

Pria yang pernah menjabat sebagai Danton Brimob Subden 3/C Polda Jatim itu menilai, aksi bullying dapat menimbulkan dampak psikologis yang luar biasa dan menimbulkan trauma yang mendalam bagi korban bullying. Dilansir dari berbagai sumber, Chester Bennington vokalis Linkin Park yang ditemukan tewas gantung diri beberapa hari lalu juga pernah mempunyai pengalaman buruk dan menjadi korban bullilying di masa lalunya.

Baca Juga:  Ini Upaya Polres Bojonegoro Untuk Memutus Penyebaran Corona Dengan Menyemprotkan Disinfektan

Perwira yang kerap menelurkan gagasan kreatif itu berharap, dengan menggelar sosialisasi dan kampanye tersebut, lingkungan pendidikan terbebas dari aksi bully dan aksi-aksi kekerasan.

Cuaca yang cukup terik pada pagi itu tampaknya tak menjadi penghalang bagi para pelajar untuk mengikuti kampanye “Stop Bullying” dari Polsek Rengel, mereka tampak penuh semangat mendengarkan penjelasan-penjelasan yang disampaikan, hal itu dikarenakan Kapolsek Rengel menyampaikan sosialisasi dengan gaya khas anak muda, terkadang dia juga menyisipkan humor sebagai selingan. Tanggapan positifpun dilontarkan oleh pelajar terkait kampanye tersebut.

Baca Juga:  Polsek Lolowau Nias Selatan Amankan 4 Jerigen Tuak Suling.

“Kami sangat berterima kasih kepada bapak polisi, karena dengan sosialisasi yang diberikan kami menjadi lebih tahu bagaimana menyikapi aksi bullying”, kata Fahmi Jamaludin, pelajar kelas XII.

Sementara itu, Hidayat Rahman S.Pd., MM. Kepala Sekolah SMKN Rengel sangat mengapresiasi langkah cepat Polsek Rengel dalam mensikapi fenomena Bullying yang terjadi saat ini. Dia menilai, Bullying sendiri sangat menyalahi kodrat manusia dan berbenturan dengan nilai agama.

“Orang yang melakukan bullying baik berupa kekerasan fisik dan menghina orang lain, sama halnya menghina Sang Pencipta”, tegasnya. ( Her ) & kontributor humas polsek rengel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *