Mabes Polri – Polda Jatim – Polres Probolinggo, Detik Kasus.com – Jejak Kasus Probolinggo Nanang menghabarkan, Pembangunan Jalan Tol Pasuruan-Probolinggo (Paspro) menelan korban jiwa. Eko Hartono (51), warga Kebraon, Kecamatan Karang Pilang, Surabaya, Jawa Timur, tewas usai tertimpa reruntuhan pilar rumah warga di Desa Muneng Timur, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo Jawa Timur, yang sudah diganti rugi oleh pihak tol Paspro, Sabtu (22/07/2017).
Peristiwa yang menewaskan mandor dalam pengerjaan proyek Tol Paspro itu berawal saat korban mengawal rekannya, Agus Santoso, yang menggunakan alat berat jenis buldoser. Ketika itu, mereka hendak merobohkan beberapa pilar beton di rumah tersebut.
Nahas, begitu buldoser itu merobohkan salah satu pilar rumah, pilar lainnya juga roboh. Tak ayal, korban yang berada di bawahnya tertimpa tembok pilar itu. Korban pun langsung tewas di lokasi kejadian. Sang mandor terluka parah pada dada dan kepala karena tertimpa reruntuhan.Polisi yang datang langsung menggelar olah tempat kejadian perkara atau TKP. Sementara, jasad korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dokter Mohammad Saleh,Kota Probolinggo, untuk diautopsi. Herno, perangkat Desa setempat yang juga saksi mata, membenarkan bahwa yang tertimpa runtuhan pilar tembok itu seorang mandor pengerjaan proyek Tol Paspro. Korban saat itu mengawal buldoser yang mau merobohkan tembok pilar rumah tersebut.Lokasi kejadian mandor yang tewas tertimpa reruntuhan tembok pilar rumah warga di Desa Muneng Timur, Sumberasih, Probolinggo, Jawa Timur.Adapun Kapolresta Probolinggo, AKBP Alfian Nurizal, mengatakan pihaknya terus mengusut penyebab kematian korban. Selain kecelakaan kerja, menurut dia, bisa juga ada motif lain.Jika hasil autopsi jenazah dan penyelidikan dari tim identifikasi Satreskrim Polresta Probolinggo menunjukkan ada motif lain, menurut Kapolresta Probolinggo, polisi akan melanjutkan proses hukum.Diketahui, Eko Hartono, yang sehari-hari jadi mandor proyek tol Pasuruan-Probolinggo tewas saat bekerja. Ia tewas usai tertimpa bangunan yang akan dirobohkan. Ironisnya, yang menjalankan alat berat untuk merobohkan bangunan itu anak buahnya sendiri,Agung Santoso.Kepada polisi, Agung mengaku, Sabtu pagi (22/7), ia diminta bosnya itu untuk merobohkan bangunan yang masih berdiri di lahan yang akan ditempati proyek tol. Ia mengaku, korban memberi aba-aba sendiri oleh bosnya saat proses pembongkaran itu. (nn).