Sinjai, Detikkasus.com – Nenek Baisa ( 75 ) tidak dapat menikmati sisa-sisa hidup di masa tuanya dengan bahagia, tetapi justru ia harus hidup seorang diri di sebuah gubuk reyot di Kecamatan Tellulimpoe.
Warga dusun Lamberasa Desa Pattongko ini sudah bertahun-tahun hidup sebatang kara di gubuk bambu reyot.
Gubuk berukuran 2X3 meter yang terbuat dari bambu, serta ditopang kayu yang sudah keropos menjadi pelindungnya sehari-hari dari panasnya sinar matahari maupun terjangan hujan dan angin. Di gubuk berlantai tanah itu hanya terlihat sehelai tikar dan sebuah bantal usang serta peralatan dapur seadanya, semua nampak sudah tak layak pakai
Ia mengaku masih memiliki anak yang hidupnya juga pas-pasan hanya bekerja serabutan dan tinggal di luar kabupaten, saya hanya bergantung dari tiga ekor induk ayamku nak jika anaknya sudah besar besar itumi lagi kujual kubelikan beras dan lauk pauk untuk memenuhi kebutuhan terkadang juga puasa kalau tidak punya uang, dulu adaji bantuan rastra yang bisa sedikit mengurangi beban hidupku tapi sekarang saya tidak lagi mendapat beras sejahtera itu. ucapnya, Rabu (06/11/2017).
Di penghujung usianya, ia kini hanya ingin merasakan tidur di kasur empuk, dengan dinding rumah yang tidak bocor saat hujan, bebas debu dan tidak sumpek. Semoga pemerintah daerah bisa secepatnya membantu meringankan beban nenek Baisa, dan para dermawan sudilah kiranya menghulurkan tangan untuk nenek Baisa. ( Akmal ).