Bantaeng, detikkasus.com – Proyek Pekerjaan Rintisana Jalan Tani (RJT) Dikampung Rallang-Paranga Desa Pa, Bentengang Kecamatan Eremerasa Kabupaten Bantaeng yang panjang kurang lebih (1) kilo meter menuai banyak pertanyaan serta kritikan dikalangan LSM dan Awak Media.
Pasalnya Proyek tersebut bersumber dari anggaran APBD yang dinilai anggarannya kurang lebih 600 juta disinyalir dikerja asal-asalan sehingga pekerjaan tersebut diduga tidak maksimal atau keluar dari bestek kerja.
Melihat kondisi bangunan fisik dalam pantauan tim awak media social kontrol dilokasi pekerjaan fisik tersebut salah satu jembatan mengalami kerusakan sebelum masuk tahap pekerjaan belum selesai.
Hal ini sangat jelas bahwa pekerjaan jembatan tersebut dinilai banyak yang mengalami kerusakan dini dari 4 sisi seperti pondasi dan pasangan talut banyak yang retak alias mengangah..ada apa dengan penggunaan bahan materialnya.
Dikonfirmasi menurut Camat Eremerasa selaku plt Desa Pa,bentengang Irfan Fajar S.sos
“Kalau kekuatan besi dijembatan itu saya akui kuat karena saya sendiri yang belanja,tapi saya tidak tau kalau kekuatan pondasinya ada yang retak seperti karena mungkin dikarenakan akibat hantaman arus air,apalagi beberapa hari terakhir hujan terus,”ujar Irfan Fajar Minggu 3/12/2017 belum lama ini saat dihubungi lewat ponsel selularnya.
Ditambahkan pula Irfan Fajar nanti say usahakan kelokasi kalau memang ada yang layak diperbaiki saya akan upayakan,”ucapnya.
Menanggapi hal tersebut maka diminta kepada pihak kontraktor pelaksana jika memang ada yang dilibatkan untuk bisa melakukan pekerjaan tersebut dimaksimalkan sebelum masuk dalam tahap penyelesaian pekerjaan dalam hal ini Instansi yang terkait dalam lingkup Pemerintah Kabupaten Bantaeng untuk bisa kelapangan memantau langsung terkait pekerjaan tersebut.
Tak lepas dengan adanya hal tersebut maka diminta juga Tim TP4D untuk memonitoring pekerjaan tersebut karena dinilai adanya unsur disinyalir dikerja asal jadi dan patut diduga terkesan merugikan uang negara karena tidak sesuai juknis. (Tim).