Mabes Polri – Detikkasus.com, Sabtu (25/11/2017). Hasil penangkapan Bareskrim Polri terhadap penyelundupan 600 ribu butir pil ekstasi asal Belanda ternyata dikendalikan oleh narapidana.
Penyelundupan narkotika berjumlah ratusan ribu butir tersebut diduga dikendalikan dua narapidana dari Rutan Kelas I Surakarta, Solo, dan Rutan Bogor, Jawa Barat.
Kabareskrim Polri Komjen Pol Ari Dono Sukmanto ditemui di Gedung KKP, Bareskrim Polri, Kamis (23/11), membenarkan, “Dari hasil interogasi Bareskrim Polri kepada tersangka Andang Anggara alias Aan Bin Suntoro yang tengah mendekap di Rutan Kelas I Surakarta dan Sonny Sasmiata alias Obes yang kini tengah mendekap di Lapas Tingkat I Gunung Sindut”.
Ratusan ribu butir narkotika itu rencananya akan didistribusikan oleh para tersangka ke diskotek-diskotek dan bandar narkotika di Jakarta untuk stok Natal dan Tahun Baru.
Penyelidikan Bareskrim Polri terhadap jaringan peredaran narkotika ini berawal dari laporan masyarakat. Menurut Kabareskrim Polri, ia membentuk tim gabungan dan bekerja sama dengan pihak Bea Cukai mengawasi masuknya ratusan ribu butir ekstasi itu di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Setelah narkotika tersebut tiba, tim gabungan melakukan pengawasan terhadap ekstasi tersebut dan pada 8 November, pukul 08.00 WIB, Bareskrim melakukan penggerebekan di Villa Mutiara, Bekasi.
Dari hasil penggerebekan di Bekasi, Bareskrim berhasil menangkap dua orang tersangka yakni Dadang Firmansyah dan Waluyo.
Bareskrim Polri mendapati dua kotak besar yang berisi ekstasi sebanyak 120 bungkus berbeda dengan tiga warna, yaitu, pink, hijau, dan oranye.
“Dari hasil interogasi kedua pelaku kita ketahui ternyata jaringan ini dikendalikan Aan Bin Suntoro dan Obes yang tengah mendekap di dalam jeruji tahanan”, ungkap Komjen Pol Ari Dono.
Setelah hasil interogasi tersebut didapat, tim dari Bareskrim Polri segera melakukan koordinasi dengan lapas tingkat I Surakarta untuk bertemu para pengendali dua tersangka Dadang dan Waluyo, yaitu Andang Anggara. Satgas gabungan Bareskrim Polri juga bertemu dengan Obes yang juga mengendalikan Dadang dan Waluyo dari balik jeruji besi. (Multi Media Polri/Priya).