Makassar, detikkasus.com – Dua bulan tragedi kemanusiaan pembubaran sekaligus pengeroyokan pada mahasiswa di depan kantor BNI yang menimpah Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Metro Makassar dan Himpunan Aktivis Makassar (HAM) Sulawesi Selatan. tragedi tersebut adalah tragedi yang sangat memilukan buat pergerakan mahasiswa.
Namun Para Mahasiswa ini merasa kecewa dengan penegakan supremasi hukum di negara ini yang sangat lemah dan seakan-akan tidak berpihak pada mahasiswa, Saat di konfirmasi Ketua Umum HAM SUL-SEL, Dhedy Jalarambang Mengatakan “Kalau anggapan semua orang bahwa kami diam saja dengan masalah ini itu adalah anggapan yang salah justru kami sangat mengecam penegakan hukum yang dimana sampai saat ini belum ada satupun pelaku pengeroyokan terhadap kami yang di amankan oleh aparat kepolisian malah kami di tuduh membawa senjata tajam padahal bukti-bukti telah kami serahkan ke pihak kepolisian” tegas Dhedy Jalarambang saat di konfirmasi Via Whatsapp
Hal senada juga di sampaikan oleh ketua FORMAKAR salah satu Banong PMII Metro Makassar yang juga memberikan tanggapan dan kekecewaannya terhadap penegakan hukum di kota Makassar ini ” sangat miris melihat penegakan hukum di negara kita menyampaikan demokrasi di bungkam dengan gerakan premanisme di BNI, kami akan segera laporkan kejadian ini ke komnas HAM dan kami berharap ijin BNI di Sul-Sel agar segera di cabut dan tidak beroperasi di Sul-Sel” tutup Usman. (why).