MOJOKERTO, Detikkasus.com – Memiliki semboyan “Kampungku Bersih dan Sehat”, Kepala Desa (Kades) Padi, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Warsito memberdayakan pemuda karang taruna setempat. Mereka diberdayakan sebagai tenaga pengangkut sampah rumah tangga hingga pengelolaanya yang ada di tiga Dusun di wilayah kerjanya, diantaranya Dusun Slawe, Dusun Padi, dan Tameng serta membangun tungku pembakar sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Dari pemberdayaan dan pembangunan tungku pembakar sampah yang dilakukannya tersebut, tujuannya agar permasalahan sampah rumah tangga yang selama ini menjadi permasalahan di lingkungan masyarakat di tiga Dusun tersebut dapat segera teratasi. Tungku pembakar sampah yang dibangun di atas tanah Desa berukuran panjang 2 meter, lebar 2 meter,.dan tinggi 5 meter tersebut dibiayai menggunakan Anggaran Dana Desa (ADD).
Tungku tersebut bisa menampung sampah rumah tangga sebanyak 8 ton/hari dan sekali pembakaran menampung sebanyak 1 ton/20 menit, baik itu dalam kondisi kering maupun basah.
Dikonfirmasi terkait adanya permasalahan sampah rumah tangga, Warsito, Kades Padi, mengatakan, hingga saat ini masalah sampah rumah tangga secara spesifik penanganannya belum ada solusinya. Makanya dia harus segera bertindak mengatasi masalah ini dengan cara membangun tungku pembakar sampah, memberdayakan pemuda karang taruna sebagai tenaga pengangkut sampah, melakukan pengadaan transportasi kendaraan pengangkut sampah, dan memberikan secara gratis tempat sampah ke setiap rumah warga sebanyak total 400 biji bak sampah agar sampah tidak dibuang sembarangan seperti yang terjadi sebelumnya.
Semua anggaran tersebut menggunakan Anggaran Dana Desa (ADD) senilai Rp 115 juta. “Beberapa warga, dulu membuang sampah dibuang ke sungai ataupun dipekarangan tetangga yang bisa menjadikan permasalahan. Makanya ide ini tercetus agar tidak menjadikan kesalah-pahaman antar warga. Apalagi semakin bertambahnya tahun, perkembangan penduduk juga semakin bertambah dan rumah tinggal warga semakin padat,” ungkapnya.
Desa Padi yang terbagi menjadi tiga Dusun memiliki jumlah penduduk sebanyak 1.300 jiwa. Program angkut sampah Pemerintah Desa menggunakan tenaga pemuda karang taruna sebanyak 2 orang terpilih bergiliran setahun sekali dengan memberikan upah kepada mereka masing-masing sebesar Rp 750 ribu/bulan.
“output dari pada hasil akhir pembakaran sampah (abu sisa pembakaran) rencananya akan diproses menjadi pupuk tanaman, baik itu tanaman pertanian maupun hias. Kita akan segera uji coba yang mana hasilnya nanti menjadikan pendapatan B-U-M-Desa,” pungkas Warsito Kepala Desa Padi yang juga merupakan pelaku seni budaya Jawa sebagai Dalang Wayang Kulit kepada detikkasus. com, Selasa (7/1/2017). (Sim)