Surabaya, detikkasus.com – Terpilihnya seorang prajurit TNI sebagai pasukan pengamanan perbatasan, merupakan suatu bentuk kehormatan dan dedikasi tersendiri. Apalagi, hal itu merupakan salah satu bentuk pengabdian dan kewajiban yang harus diemban seorang prajurit TNI, terlebih dalam pembuktian kecintaan diri terhadap nusa dan bangsa.
Hal itu, dikatakan Mayjen TNI Kustanto Widiatmoko dihadapan ratusan prajurit Yonif Raider 500/Sikatan sebelum diberangkatkan ke wilayah perbatasan Indonesia- Papua New Guinea. Selasa, 7 Nopember 2017 pagi.
Menurutnya, sebagai pasukan pemukul reaksi cepat (PPRC) Kodam V/Brawijaya, Yonif Raider 500/Sikatan diwajibkan untuk menjalankan tugas mulia tersebut, dengan sebaik mungkin.
“Kuncinya tinggal satu, tunjukkan mental dan semangat juangmu,” kata Pangdam V/Brawijaya dihadapan ratusan prajurit Yonif Raider 500/Sikatan.
Ditambahkannya, sebagai salah satu Batalyon yang berprestasi di berbagai ajang, Pangdam menghimbau seluruh prajurit Raider 500/Sikatan yang akan diberangkatkan ke wilayah perbatasan, untuk menunjukkan kemampuannya dalam menjalankan tugas dan kewajiban sebagai Satgas Pamtas.
“Tunjukkan kepada saya. Kalian Batalyon hebat, tantangan disana tidak ringan. Raider harus bisa,” tegas Mayjen Kustanto.
Selain itu, kata Pangdam, dirinya menghimbau seluruh prajurit untuk tetap fokus terhadap tugas dan kewajiban selama di wilayah perbatasan RI-PNG.
“Saya sudah perintahkan Danyon untuk mengatur yang terbaik. Tidak boleh ada kerisauan di belakang. Demikian juga terhadap keluarga yang ditinggalkan, yakinkan kepada mereka untuk sabar menunggu. Kalau ada kesulitan, lapor ke atasannya. Jangan ambil penyelesaian sendiri-sendiri,” himbau Pangdam.
Rencananya, sebanyak 450 prajurit Yonif Raider 500/Sikatan akan diberangkatkan ke wilayah perbatasan RI-PNG pada akhir bulan ini. Tak hanya itu, nantinya, para personel juga akan mengemban tugas sebagai penjaga perbatasan antar kedua negara selama 9 bulan.
Autentifikasi
Wakapendam V/Brawijaya, Letnan Kolonel Inf Dodiet Lumwartono, S. Pd.