Jembatan Ambruk, Sudah Hampir 1 Tahun, Tak Kunjung Rampung Dalam Perbaikan Oleh Pihak PUPR Aceh Timur

Dan Juga Tidak Tampilkan Plang Papan Nama Kegiatan Kerja, Sewaktu Pelaksana Pemasangan Tiang Beton Pondasi Jembatan.

Matang Rayeuk |Detikkasus.com -Sungguh sangat miris mendengarkan nya, adanya keluh kesah masyarakat pedagang yang berada di lokasi seputaran rekreasi pantai pelangi.

Akibat jembatan ambruk, yang sudah hampir lebih kurang 1 (satu) tahun lamanya. Yang tak kunjung rampung dalam perbaikan oleh pihak dari kantor dinas PUPR pemerintah kabupaten aceh timur, dan juga tidak tampilkan plang papan nama kegiatan kerja. Serta asal usul dana anggaran, sewaktu pelaksanaan pemasangan tiang beton pondasi jembatan tersebut.

Tepat lokasinya, di seputaran perbatasan antara desa Ketapang kecamatan idi timur dan desa gampong matang rayeuk (pedawa puntung) kecamatan idi rayeuk kabupaten aceh timur provinsi aceh. Yang menuju, tepat lokasi rekreasi wisata pantai pelangi. Yang saat ini juga, masyarakat pedagang sekitar pantai pelangi resah, berakibat kan AE jembatan penghubung badan jalan menuju pantai pelangi kini telah terputus.

Bukan hanya itu saja, semenjak jembatan penghubung itu ambruk. Adanya jalur alternatif dari desa seunebok sabo, agar dapat di lintasi oleh para pengunjung wisata ke pantai pelangi itu. Kemarin 27/01/2025, terpantau oleh wartawan media online ini. Adanya pengutipan liar (pungli) di daerah desa tersebut, saat di tanyai oleh wartawan media online ini. Kepada pihak pengutipan liar itu, dana yang sejumlah Rp.500 rupiah ini, kegunaannya untuk apa. Beberapa orang melakukan pengutipan liar (pungli) itu, mereka menjelaskan kepada wartawan media online ini.

Baca Juga:  Datangi Warga Binaan Bhabinkamtibmas Kendran Sampaikan Himbauan Kamtibmas

“Ini kami kutip Rp.500 rupiah, untuk perawatan badan jalan desa gampong seunebok sabo”. Ujarnya orang itu, sekitar pukul.11.30.wib. Pantauan wartawan media online ini, ada pun yang telah di ucapkan oleh pihak pelaku pengutipan liar itu. Apa yang mereka sebutkan tersebut, ternyata hanya sebatas ulok. Badan jalan yang di desa gampong seuneubok sabo itu, bukan semangkin bagus. Tetapi semangkin berlobang-lobang, dan hal itu siapa yang bertanggung jawab. Apakah pihak dari APH kabupaten aceh timur itu, adanya pungli tanpa berpaedah kepada gampong (masyarakat) desa itu. Hanya sebatas diam saja, dan tidak ada tanduk secara hukum di NKRI kita ini, apakah aph aceh timur. Membiarkan begitu saja, banyak para preman yang telah lakukan kutipan liar setiap para pengunjung wisata itu.

Menurutnya masyarakat di beberapa desa itu, desa Ketapang dan desa matang rayeuk. Ketika wartawan media online ini juga menerima kritikan komentar dari masyarakat pedagang di seputaran pantai rekreasi pelangi itu, saat di tanyai. Oleh beberapa masyarakat itu, yang enggan namanya mau di sebutkan satu per/satu itu. Kenapa kok banyak sekali, badan jalan alternatif bahkan juga banyak kutipan di jalan yang mengarah ke lokasi rekreasi pantai pelangi itu.

Baca Juga:  262 Bintara Remaja Di Lantik, Kapolda Aceh : Jangan Pernah Sakiti Hati Masyarakat

Masyarakat pun langsung berkomentar dan menjelaskan, “semenjak ambruknya jembatan di perbatasan antara desa matang rayeuk dan desa ketapang itu. Masing-masing di kecamatan idi rayeuk serta kecamatan idi timur kabupaten aceh timur itu, jalur alternatif kini bukan satu jalur saja, selain kan adanya beberapa cabang jalur jalan alternatif.

Semenjak itu lah, kami para pedagang juga sebagai masyarakat di beberapa desa tersebut. Kini sudah sulit, semenjak ambruknya jembatan itu. Bukan itu saja, para masyarakat anak-anak sekolah pun. Jadi sulit untuk melintasi dengan cepat, Meraka juga terpaksa memutar jalan. Selain itu juga, kami sebagai masyarakat di beberapa gampong desa itu.

Kami sempat pertanyaan kepada perangkat desa, yaitu geuchik berinisial sapaan “pon” di desa matang rayeuk pedawa puntong. Ya wajarlah kami pertanyakan kepadanya, setelah usainya di lakukan pengecoran tiang beton untuk jembatan tersebut. Kapan siapnya, malah dia beralasan.

Nanti, besinya belum datang. Sudah di pesan, sudah hampir berjalan 1 tahun ini. Belum juga siap sampaikan sekarang, bahkan juga. Anehnya, sisa-sisa besi jembatan pun bisa hilang begitu saja, pada hal itu aset milik pemerintahan aceh timur itu lah”. Cetusnya, masyarakat berceloteh di hadapan wartawan media online ini. Kemarin 27/01/2025, sekitar pukul.13.25.wiv.

Baca Juga:  Babinsa 0816/06 Tanggulangin Dampingi Gapoktan Swasembada Pangan.

Menurut bung “Saipul Anwar” kembali, juga menyikapi dalam hal tersebut. “Saipul Anwar” juga, sebagai ketua LSM LAKI kabupaten aceh timur, turut angkat bicara dan berkomentar. Kepada wartawan media online ini. “Saya berharap, terutama untuk pj bupati aceh timur. Bapak “Amirullah”, jangan hanya berdiam diri saja. Ayo, sikapi keluhan masyarakat. Bila perlu, lakukan sidak ke lokasi yang di maksud oleh media online ini. Apa lagi, kabarnya pekerjaan pembuatan tiang beton jembatan yang telah ambruk tersebut. Tidak ada plang papan nama anggaran proyek, itu sama dengan proyek siluman. Dari mana anggaran proyek awal di kerjakan itu, itu harus jelas asal usulnya.

Saya berharap, kepada bapak kapolres melalui kasat reskrim polres aceh timur. Untuk melakukan lidik dan sidik, atas ambruknya jembatan yang menuju ke lokasi wisata (rekreasi) pantai pelangi. Siapa pun yang bertanggung jawab dalam hal itu, pihak APH harus tegas untuk menindak lanjuti adanya mark-up penggunaan dana anggaran perbaikan jembatan itu”. Pintanya, secara tegas “Saipul Anwar” LAKI DPC aceh timur tersebut. Melalui telepon selular whatsappnya menyampaikan, kepada wartawan media online ini. Kemarin itu juga, di nomor 085372xxxx78. 27/01/2025, sekitar pukul.17.01.wib.

(Jihandak Belang/Team LAKI Atim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *