Bukan kematian yang aku takuti, tapi bekal amal yang belum mencukupi

Tidak sedikit orang meninggal dunia, meninggalkan alam Zona Innalillahi ke Alam Wa Innalillahi Rojiun yakni ke alam yang kekal negeri Akhirat, sebelum melakukan Taubat nasuha.

Tobat Nasuha adalah taubat yang dilakukan dengan penuh keikhlasan, kejujuran, dan ketulusan, serta dengan niat hanya untuk Allah SWT.

Taubat nasuha juga berarti menyesali dosa dan tidak akan mengulangi perbuatan yang sama.
Beberapa hal yang perlu dilakukan dalam taubat nasuha, yaitu:

Menyesali dosa dengan hati, Beristighfar dengan lisan, Menjauhi dosa, Memiliki ketenangan dan keyakinan bahwa tidak akan mengulangi dosa lagi.

Melakukan muhasabah atau introspeksi diri
Mengikuti petunjuk Rasulullah SAW, seperti mengerjakan sunah dan menjauhi larangan Allah SWT.

Baca Juga:  Kewajiban Laki-laki Terhadap Ibunya dalam Islam

Mendirikan salat taubat, padahal dosa-dosa yang menyangkut hak Allah dan hak manusia selama hidup di dunia sangat besar.

Pada dasarnya, Allah menciptakan manusia untuk beribadah. Hal ini tercantum dalam QS. Az-Zariyat ayat 56 yang berbunyi, “Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku”.
Ibadah dalam arti luas adalah pengabdian, penyerahan diri, dan ketundukan kepada Allah SWT dalam segala aspek kehidupan.

Untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, manusia harus bertakwa, menjauhi segala larangan, dan menjalankan segala perintah-Nya.

“Setiap yang bernyawa pasti akan mengalami kematian” adalah salah satu pesan yang terkandung dalam Al-Qur’an. Pesan ini tercantum dalam Surat Al-Ankabut ayat 57 dan Surat Ali Imran ayat 185.

Baca Juga:  Ada 3 tamu yang pasti akan datang, diantaranya

Ayat Al-Qur’an tersebut menjadi pengingat bagi manusia bahwa suatu hari pasti akan merasakan kematian. Ayat ini juga menjadi peringatan agar manusia tidak terlalu terpesona dengan kehidupan dunia yang fana.

Yang kita takutkan, sudah siapkan kita mati? Sudah cukupkah bekal untuk akhirat kita?

Bekal akhirat yang cukup adalah keimanan dan ketaqwaan yang diwujudkan dalam amal-amal baik. Amal-amal baik ini akan dihitung di akhirat kelak.
Berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mempersiapkan bekal akhirat:
Memperbaiki hubungan dengan sesama
– Bersedekah dan berzakat
– Memaafkan dan meminta maaf
– Menghindari perilaku dosa
– Tawakal kepada Allah
– Sholat wajib tepat waktu
– Memperbanyak puasa sunnah
– Membiasakan sholat malam
– Merutinkan sholat dhuha
– Rajin menolong

Baca Juga:  Sudah siapkah kita mati, sudah cukupkah bekal untuk akhirat kita

Selain itu, umat Islam juga dianjurkan untuk tidak melupakan kehidupan dunia. Dunia adalah tempat yang sementara, sehingga kita harus memanfaatkannya dengan baik.

Subhanallah, semoga kita tergolong orang orang yang dimuliakan oleh Allah SWT.

Semoga Allah Mewafaatkan kita dalam keadaan Husnul Khotimah, amin

Demikian yang dapat kami rangkum semoga bermanfaat.

Sumber : Ayat ayat suci Alquran
Dirangkum / Penulis : Raja Muhammad Hafidz (ilyas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *