Bojonegoro | Detikkasus.com – Persatuan Jurnalis Indonesia (PJI) Bojonegoro bersama rekan media menggelar acara bertajuk Cangkruk Gayeng PJI Bojonegoro dengan tema “Menggapai Indonesia Raya, Membangun Persatuan dalam Keberagaman” yang berlangsung dengan penuh keakraban di Caffe Kaude, Desa Sumuragung, Kecamatan Sumberrejo, Kabupaten Bojonegoro, pada Jum’at (29/11/2024) pagi. Kegiatan ini dihadiri oleh lebih dari 50 wartawan yang berasal dari berbagai media yang ada di wilayah Bojonegoro.
Acara dimulai pada pukul 09.00 WIB dan berlangsung hingga pukul 11.30 WIB. Sebagai agenda utama, Cangkruk Gayeng ini tidak hanya menjadi tempat untuk saling berbagi informasi, tetapi juga sebagai wadah untuk mempererat hubungan antara sesama awak media di Bojonegoro. Suasana yang hangat dan penuh keakraban sangat terasa sepanjang acara berlangsung.
Dalam sambutannya, Ketua PJI Bojonegoro, Syamsul Anam, menekankan pentingnya kegiatan semacam ini untuk memperkuat ikatan antar jurnalis di Bojonegoro.
“Acara ini bukan hanya sekedar ajang berkumpul, tetapi juga sebagai upaya kita untuk membangun persatuan dalam keberagaman. Di tengah perbedaan, kita harus bisa bersatu, karena jurnalis memiliki peran yang sangat besar dalam membangun bangsa ini,” ujarnya.
Dirinya juga menambahkan, bahwa kebersamaan antar sesama wartawan sangat penting untuk menjaga semangat jurnalistik yang objektif, akurat, dan berimbang.
“Dengan saling mengenal, saling berbagi pengalaman, dan saling membantu, kita akan lebih kuat dalam menjalankan tugas sebagai jurnalis. Apalagi, kita memiliki peran besar dalam menjaga persatuan dan keutuhan bangsa Indonesia,” lanjutnya.
Selain itu, Cangkruk Gayeng PJI Bojonegoro kali ini juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan profesionalitas jurnalis di daerah tersebut. Dengan adanya komunikasi yang baik antar sesama awak media, diharapkan informasi yang disampaikan kepada masyarakat bisa lebih tepat, akurat, dan tidak menimbulkan perpecahan.
Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai wartawan dari media cetak, online, dan elektronik yang ada di Bojonegoro. Setiap wartawan yang hadir tampak antusias dalam mengikuti acara yang dipenuhi dengan diskusi, berbagi pengalaman, dan tentu saja, mempererat silaturahim.
Dalam acara ini, peserta juga berkesempatan untuk membahas berbagai isu terkini yang berkembang di Bojonegoro dan Indonesia. Di antaranya adalah bagaimana cara jurnalis menghadapi perkembangan teknologi digital yang mempengaruhi dunia media, serta bagaimana menjaga keberagaman dan persatuan bangsa dalam pemberitaan.
Sebagai penutup, Anam kembali mengingatkan pentingnya membangun komunikasi yang baik antar media untuk menciptakan sinergi yang positif bagi perkembangan dunia jurnalisme di Bojonegoro.
“Dengan persatuan dan kebersamaan, kita bisa menggapai Indonesia Raya, memajukan bangsa, dan memberikan kontribusi terbaik bagi masyarakat,” tutupnya.
Kegiatan Cangkruk Gayeng PJI Bojonegoro ini menjadi contoh nyata bagaimana media bisa berperan dalam memupuk persatuan bangsa dalam keberagaman. Semoga acara serupa dapat terus dilakukan untuk mempererat silaturahim dan meningkatkan kualitas jurnalisme di Bojonegoro.
(PJI)