Kalapas Kelas II B Ketut Akbar, Segera Merubah Sistem Warga Binaan Di Lembaga Pemasyarakatan Bumi Blambangan | Detik Kasus Jawa-Bali.

Indonesia – Propinsi Jatim – Kabupaten Banyuwangi, Detikkasus.com – Kamis, 19/10/2017, Guna mencegah perjudian dan Pungutuan Liar (Pungli) di areal Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Kabupaten Banyuwangi, berencana menerbitkan kartu BERISI, yang gunanya untuk menyimpan uang dan bisa di belanjakan.

Dikatakan Kalapas Kabupaten Banyuwangi, Ketut Akbar, nantinya tidak ada peredaran uang kontan di areal Lapas. Dengan kartu BERISI, warga binaan bisa belanja kebutuhan sehari-harinya.
“Jika ingin belanja sabun, atau belanja kebutuhan sehari-hari, warga binaan cukup membawa kartu BERISI ini saja, tidak perlu membawa uang kontan,”papar Ketut Akbar, saat di temui di ruang kerjanya, Kamis (19/10/2017)

Baca Juga:  Bhabinkamtibmas Julah Amankan Pelaksanakan Sholat Jumat

Selain itu, kata Kalapas Kelas II B ini, di terbitkannya kartu tersebut, untuk pencegahan adanya perjudian di dalam Lapas.
“Setidaknya jika tidak ada cas atau uang kontan mencegah adanya perjudian di dalam lapas, warga binaan bisa tenang, uang kiriman dari saudara atau rekan-rekannya bisa di pergunakan untuk hal-hal yang positif,”terang Kalapas yang baru menjabat satu Minggu, yang sebelumnya menjabat di Lapas kelas II B Pamekasan itu.

Selain menerbitkan kartu BERISI, Lapas Banyuwangi akan menertibkan handphone (HP) bagi warga binaan. Menurutnya, saat ini sedang marak perjudian online, agar warga binaan tidak terjerumus di arena perjudian tersebut, akan dilakukan penertiban HP.
“Kami tidak ingin, warga binaan terjerumus dalam perjudian, saat ini sedang marak perjudian Online, agar warga binaan terhindar, jalan satu-satunya penertiban HP, “tandas Ketut Akbar.

Baca Juga:  Menekan Niat Pelaku Kriminal Polsek Tejakula Melaksanakan Pemeriksaan Kendraan Bermotor Malam

Ketut Akbar menambahkan, selain itu, para warga binaan di beri keleluasaan untuk mengembangkan keahliannya dan memberikan pelatihan-pelatihan bagi warga binaan yang tidak mempunyai keahlian sama sekali.
“Untuk warga binaan, akan saya beri keleluasaan untuk mengembangkan kreatifitasnya, dan menularkan ilmunya kepada warga binaan yang lain. Sehingga, saat warga binaan kembali ke masyarakat, bisa mandiri, dan berkarya,”tambah
Kalapas Banyuwangi.

Baca Juga:  Tidak Disimpan Ditempat Aman Pencuri Dengan Mudah Menggodol Mesin Molen

Yang paling utama, kata Akbar, pihaknya berkeinginan antar warga binaan saling mengenal satu sama lainnya. Dengan tujuan, lanjut Akbar, warga binaan ini bisa menjadi keluarga, saling mengasihi dan saling menyayangi.
“Jika terjadi rasa kekeluargaan, rasa saling menyayangi, mereka akan hidup rukun, dan menjadi keluarga sampai kapanpun. Sehingga tidak bermusuhan antar warga binaan. ( teddy/tim Jawa-Bali ).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *