Langsa – Dr. Mawardi Siregar, MA, mengungkapkan kekecewaannya atas tindakan Rektor Prof Dr Ismail Fahmi Arrauf Nasution MA, yang ia anggap sebagai bentuk kudeta dan pembunuhan karakter terhadap dirinya.
Dalam rangka konfrensi pers dengan sejumlah wartawan langsa, kamis 7 november 2024 di kota langsa. Dr Mawardi menilai pencopotan dirinya dari posisi dekan tanpa audit dan klarifikasi, adalah langkah tergesa-gesa. Yang merusak reputasinya dan mencerminkan kinerja rektor IAIN langsa yang tidak profesional, ujarnya.
“Ini lebih dari sekadar pencopotan jabatan, saya merasa telah dikudeta secara sepihak. Tanpa ruang pembelaan diri, dan langkah rektor ini. Sama saja dengan pembunuhan karakter, sebut Mawardi yang sudah mengabdi di IAIN langsa hampir 15 tahun.
Tanpa bukti konkret dan tanpa klarifikasi, harga diri saya sebagai pejabat kampus tercoreng, hanya mendengar informasi dari pihak pihak yang ingin mengkudeta dirinya ujar Dr. Mawardi.
Dr. Mawardi juga menyoroti sejumlah tindakan Rektor IAIN Langsa yang dianggapnya melanggar aturan, termasuk pengangkatan beberapa pejabat di lingkungan IAIN yang menurutnya tidak memenuhi ketentuan dan status yang disyaratkan, bukti kesalahan saya sampai hari ini belum bisa dibuktikan secara hukum, dan saya juga terus berjuang agar rektor bisa membuktikan secara hukum atas kesalahan dirinya sehingga di copot dari jabatan dekan FUAD, ujar nya lagi.
“Banyak pejabat yang dilantik tidak memenuhi syarat atau melanggar ketentuan yang ada, namun tetap mendapatkan posisi strategis. Ini menjadi bukti bahwa kebijakan diambil tanpa pertimbangan yang profesional dan transparan,” lanjutnya.
Dr. Mawardi berharap agar pihak Rektor segera menindaklanjuti dengan investigasi yang obyektif agar nama baiknya dapat pulih. “Saya hanya ingin nama baik saya dikembalikan, dan harapannya ada ketegasan dalam menerapkan aturan demi menjaga marwah dan kehormatan institusi pendidikan ini,” tegasnya.
Pernyataan Dr. Mawardi ini telah menarik perhatian kalangan akademisi dan mahasiswa yang berharap agar kasus ini ditangani secara terbuka, sehingga semua kebijakan dapat dipertanggungjawabkan demi menjunjung integritas lembaga dan pejabat di lingkungan akademik. Kita juga tau rektor ada aib nya namun belum kita bukak tapi nanti kalau tim itjen Kementerian Agama RI, kita mintak mereka segera turun agar kita buka semua persiapan yang selama ini dilakoni oleh Rektor IAIN Langsa Prof Dr Ismail Fahmi Arrauf Nasution MA.
(Jihandak Belang/Team Media Grop)