Aceh |Detikkasus.com -Banyak pihak mendesak baik kepala kejaksaan tinggi (kejati ) provinsi aceh, mau pun polda aceh. Didesak audit dan periksa kemana mengalir dana hasil kebun milik IAIN langsa, yang selama ini. Diduga hilang tidak tau kemana, sejumlah 15 hektar kebun milik IAIN langsa. Yang di hibah beberapa tahun lalu, sekarang tidak jelas siapa yang menikmati hasilnya. Sebut, sejumlah sumber media gabungan ini. Di kalangan pejabat IAIN langsa, kepada media ini jumat 01 november 2024.
Sumber lain juga, menyebutkan dana panen sawit milik IAIN langsa. Di nikmati oleh pejabat di lingkungan IAIN langsa, pada hal kebun itu milik negara. Jelas, dari sumber media ini.
Kalangan pejabat IAIN langsa, juga mendesak pihak penegak hukum periksa rektor IAIN langsa. Harus bertanggung jawab kemana hasil kebun milik negara, yang uangnya mengalir kemana. Harus segera bertanggung jawab, sebut sejumlah kalangan di IAIN langsa.
Jelas jatah dan sawit ini, tanah hibah pemko langsa ke IAIN langsa. Kalau memang uang hasil panen itu, harus masuk ke pembukuan kas negara. Atau dana ini, kes koperasi IAIN langsa, namun tidak pernah terdengar kita uang itu. Kemana dan siapa yang menikmati, sebut kalangan di pejabat di langsa.
Salah seorang pejabat pemko langsa, yang berhasil di hubungi media gabungan ini. Jumat 01 november 2024, menyebutkan. Pemko langsa benar, ada mengubah dulu tanah kebun sawit sekitar 15 hektar lebih kurang. Namun setelah kita hibah sampai sekarang tidak lagi urusan kita, karena sudah di tangani IAIN langsa. Namun siapa pengelola nya, kami juga tidak tau. Yang pasti ada, sebut pejabat di pemko langsa itu.
Sementara itu, tim media realitas yang tergabung dengan wartawan media online ini. Melalui rilisnya dia sampaikan, ada sempat menjumpai humas IAIN langsa. Sebutan panggilannya, “Mulyadi”. Pada 1 november 2024, menurutnya. Terkait perkebunan sawit milik IAIN langsa, untuk menanyakan langsung kepada sebutan panggilan “Dedy hendrik”. Selaku bagian umum layanan akademik biro IAIN langsa, ujarnya.
“Untuk masalah sawit, itu pak Dedy yang lebih tau. Ada juga pak Isa itu, atasan pak Dedy lagi. Ya bisa menjumpai pak Isa dulu, paling nanti diarahin ke pak Dedy. Saya juga gak ada ranah untuk kesitu, karna kami humas. Hanya penyajian berita saja,” kata Mulyadi saat dijumpai diruang kerjanya.
Namun saat dikonfirmasi oleh Dedy itu, mengaku sedang berada di aceh tamiang. “Saya sedang di tamiang,” ujar Dedy. Melalui whatsappnya tersebut, sampai berita di terbitkan oleh media gabungan ini. Belum mendapatkan keterangan resmi baik dengan pak rektor, pembantu rektor. Dan terus kita kembangkan kasus ini sampai tuntas, dan bersambung.
(Jihandak Belang/Team Media Grop)