Aceh Timur |Detikkasus.com -Kordinator front anti kejahatan sosial (FAKSI) aceh, Ronny H. Menghimbau semua pihak, untuk melaksanakan pesta demokrasi secara jurdil damai dan happy.
“Namanya saja pesta demokrasi, jadi pelaksanaannya mesti jurdil. Damai, dan happy. Masyarakat mesti dibuat gembira pilih mana yang disuka jangan tegang apa lagi ada kekerasan dan intimidasi,” katanya lai Ronny rabu 30 oktober 2024.
Ronny berharap, masyarakat tidak memilih calon bupati yang dapat mengancam demokrasi dan hak asasi manusia sejak iya berkampanye hingga berkuasa nanti. Katanya, calon pemimpin mesti menghindari cara-cara berpolitik yang busuk dan kotor ala machiavellian yang menghalalkan segala cara.
“Jika ada mereka yang mengandalkan kekerasan dan intimidasi terhadap masyarakat dan siapa pun, sebaiknya jangan dipilih. Karena pola kekuasaan yang otoriter seperti itu, mesti segera dihapuskan dari aceh timur. Krena itu, akan membahayakan masyarakat. Dapat menyuburkan kolusi korupsi dan nepotisme (KKN), saat iya berkuasa. Tanpa ada siapa yang berani bantah, ” tegas Ronny.
Dia mengajak semua pihak untuk menjaga demokrasi dan hak asasi manusia, agar dapat meminimalisir terjadinya ketidakadilan dan penindasan di kemudian hari.
“Jadi soal demokrasi dan HAM ini, jangan dianggap sepele. Karena jika aceh timur, dipimpin oleh pemimpin yang sombong. Egois dan otoriter, mengandalkan kekerasan dan intimidasi. Maka masyarakat sudah pasti akan mengalami banyak ketidakadilan serta penindasan nantinya, semakin hari bukan semakin maju. Tapi bisa semakin bodoh,miskin dan tertindas,” tegas aktivis HAM aceh itu.
Dia meminta semua paslon dan jajarannya yang terlibat dalam kampanye politik praktis atau kontestasi pilkada 2024, untuk menjaga sikap dan berkampanye secara sportif. Tidak menggunakan cara-cara busuk dan kotor, namun mengutamakan ide dan gagasan serta visioner demi aceh timur yang lebih maju di masa depan.
“Paslon dan timsesnya mesti perketat jaga sikap atau prilakunya, jangan bikin masyarakat tidak nyaman. Berpolitik lah secara sehat dan cerdas, jangan memamerkan cara-cara bodoh dan konyol. Kelicikan dan kepicikan di tengah masyarakat, tunjukanlah kebesaran jiwa seorang pemimpin sejati. Selalu mengedepankan kebenaran, keadilan. Perdamaian dan kebijaksanaan, jangan memamerkan cara-cara kotor dan busuk di tengah masyarakat”. Cetusnya, aktivis cadas itu.
Dia mencontohkan kampanye nasional pilpres 2024, penuh keseruan dan persaingan yang sehat. Sehingga melahirkan kepemimpinan yang berwibawa dan bermartabat dengan terpilihnya Presiden Prabowo, tanpa terjadinya hal-hal yang tak diinginkan.
“Kampanye pak prabowo saja penuh keseruan dan happy, ditandai dengan aksi joget-joget. Itu baru namanya pesta demokrasi, rakyatnya memilih dengan happy. Tidak ada ketegangan dan kekerasan, yah memang di aceh kita tidak boleh demikian. Karena negeri syariat, tapi setidaknya kita selalu berpegang teguh pada esensi perdamaian, kebenaran dan keadilan”. Pungkasnya, alumni universitas eka sakti itu menutup keterangannya.
(Jihandak Belang/Team Media Grop)