Aceh |Detikkasus.com -Sejumlah tenaga kontra di kota langsa, provinsi aceh, yang bertugas di satuan polisi pamong praja, disinyalir makan gaji buta alias tidak pernah masuk kerja, namun menerima gaji rutin setiap bulan.
Sejumlah tenaga kontrak di satuan polisi pamong praja (sat-pol PP) kota langsa tidak pernah masuk kerja, selain tidak masuk kerja diduga telah berbuat kebohongan dengan menyebutkan. “PAM SHELTER ROHINGNYA.” padahal di Kota Langsa tidak ada warga Rohingnya, itu diketahui Cosa Ananda, Yuli Saputra Lubis, Irlaruddin, Surya Saputra, Ridwan, Muliadi dan T. Iza Almiza.
Dugaan sejumlah nama-nama yang tersebut diatas, tercatat tidak pernah masuk kerja. Dan yang lebih anehnya di absensi mereka dituliskan hadir seratus persen.
Tindakan oknum tersebut tidak mencerminkan tindakan terpuji seperti disiplin dan mengayomi karena sat-pol PP bagian dari penindakan. Selain itu, mereka menimbulkan kecemburuan bagi anggota lain di lingkungan satuan polisi pamong praja (sat-pol PP) kota langsa.
“Satpol PP sebagai bagian penindakan. Harusnya mereka mengayomi masyarakat atau pemerintah. Kita harus contohkan kedisiplinan,” ujar sumber. Kalangan sejumlah wartawan media tergabung ini, sabtu 19/10/2024.
Karenanya, kata narasumber, Pj Wali Kota Langsa Syaridin, S.P.d, M.P.d harus segera mengambil sikap dan mengambil tindakan tegas terhadap sejumlah tenaga kontrak di satuan polisi pamong praja (sat-pol PP) kota langsa yang tidak jelas tersebut.
Selain itu, diminta kepada pj wali kota langsa Syaridin segera mengevaluasi kinerja kasat pol-PP langsa, Rudi Selamet dianggap selama ini tidak becus dalam bekerja banyak anggota satpol PP terima gaji namun tidak masuk kerja,” ujarnya.
Sementara, Kasat Pol PP Kota langsa, Rudi Selamet yang sempat dikonfirmasi media ini membantah, tidak ada anggota satpol PP yang tidak masuk kerja semuanya masuk,” kata Rudi diruang kerjanya.
Dari bantahan kasat Pol-PP Rudi Selamet diduga ada yang ditutup-tutupi, terdapat anggota sat-pol PP terima gaji, namun tidak pernah masuk kerja, hal tersebut terbukti mana ada “PAM SHELTER ROHINGNYA.” Karena di kota langsa tidak ada rohingnya.
(Jihandak Belang/Team Sumber Dan-Ton MR.Com)