Bekingi Pengeboran Sumur Minyak Mentah Ilegal Desa Asan Rampak Kecamatan Peudawa.
Aceh |Detikkasus.com -Sungguh sangat miris kejadiannya, dengan adanya polri presisi yang telah di lakukan.oleh bapak kapolri jenderal listiyo sigit prabowo di markas besar kepolisian republik indonesia (mabes polri) di jakarta pusat.
Wadoh…!!!..cukup gawat, ternyata adanya himpunan informasi. Yang telah di dengar dan di terima oleh wartawan media online ini. Salah satu seorang oknum polisi, bernama serta berpangkat bripka sebutan panggilan sapaan “joko”. Yang bertugas, sebagai samapta (sabhara) di markas kepolisian resort (polres) langsa, rupanya dengan diam-diam dirinya panggilan “joko” itu.
Menjadi centeng atau beking, dari pihak para mafia pengusaha pengeboran sumur minyak mentah ilegal. Tepat lokasinya, di seputaran asan rampak kecamatan Peudawa kabupaten aceh timur daerah provinsi aceh. Berlanjut, dari segi adanya penyampaian himpunan informasi. Ketika yang harus patut kita dengar, dari salah satu seorang sumber yang dapat dipercaya itu.
Dirinya nar-sum tersebut, yang tidak ingin jati dirinya mau disebut-sebutkan di media online ini. Melalui selular chat whatsappnya. Mengatakan, para mafia pengusaha pengeboran sumur minyak mentah ilegal itu. Makanya mereka berani melakukan pengoperasian eksplorasi minyak mentah di suatu tempat ilegal tersebut, rupanya di karenakan adanya oknum polisi yang bertugas di polres aceh timur.
Pada sebelumnya juga, oknum polisi itu. Sempat pernah bertugas di mapolsek peudawa. Sebagai mantan jabatan bhabinkamtibmas, yang kini sudah di mutasikan ke samapta (sabhara) penjagaan. “Dengan adanya oknum polisi selaku centeng atau pun sebagai pembeking para mafia pengusaha pengeboran sumur minyak mentah ilegal itu, juga di dukung oleh pejabat geuchik perangkat desa asan rampak kecamatan peudawa kabupaten aceh timur tersebut.
Disinyalir sudah adanya kesepakatan bekerjasama diantara pihak para mafia pengusaha pengeboran sumur minyak mentah ilegal dan juga dengan pihak pejabat perangkat desa asan rampak itu, dengan adanya oknum polisi tersebut. Melakukan kutipan retribusi setiap kalinya angkutan armada mobil truck atau pun pick-up mengangkut barang minyak mentah ilegal, dengan hasil pengeboran sumur yang berstatus ilegal. Tanpa adanya mengantongi izin resmi dari pihak negara kesatuan republik indonesia (NKRI)”, imbuhnya nar-sum tersebut. Memaparkan kepada wartawan media online ini, kemarin kamis 10/10/2024 sekitar pukul.17.38.wib.
Yang lebih serunya lagi, ketika wartawan media online ini. Mencoba menghubungi selular whatsappnya oknum polisi itu, dengan sebutan sapaan panggilan “joko” berpangkat bripka tersebut. Kemarin kamis malam jumat 10/10/2024 sekitar pukul.19.05.wib. Melakukan pertanyaan konfirmasi kepadanya “joko” itu. Apakah benar dirinya sebagai pembekap atau beking atau juga sebagai centeng, di lokasi areal desa asan rampak tempat pengeboran sumur minyak mentah ilegal tersebut.
Berlanjut, sebutan sapaan bripka “joko” itu. Usainya di konfirmasi, dirinya langsung mengomentari kepada wartawan media online ini. “Sebenarnya saya membantu masyarakat gampong saja, agar masyarakat gampong asan rampak. Dapat mendukung melakukan pencarian ekonomi masyarakat gampong itu, karena juga saya kan pernah bertugas sebagai bhabinkamtibmas di polsek peudawa kabupaten aceh timur. Karena itu juga, masyarakat pun banyak yang kenal kepada saya, makanya masyarakat tersebut. Juga meminta tolong kepada saya, dan saya pun sekarang ini. Sudah tidak di polsek peudawa lagi bertugas, sekarang ini di polres aceh timur.
Apa pun ceritanya, memang saya tetap bersalah. Karena di zaman sekarang ini, polri sedang presisi. Dan polisi tidak bisa bermain apa pun, yang saya lakukan itu juga. Untuk kebersamaan kami semua pak, karena hasil dari yang di kutip itu juga tetap saya utamakan bagi-bagikan terhadap pihak APH daerah setempat, kalau pembelian minyak mentah hasil yang di lakukan itu. Bukan dari pihak polisi saja, dari pihak baju loreng juga ada yang beli pak. Jadi semua kita buat, saling-saling bekerja sama pak. Jadi sama-sama juga merasakan hasilnya”, ujar cetusnya bripka “joko” berkata jujur mengulaskan kepada wartawan media online ini.
(Jihandak Belang/Team Media Publik)