Indramayu l Detikkasus.com – Acara DIKTA (Diskusi Kita) yang diselenggarakan oleh HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) Cabang Indramayu dan HMI Badko Jawa Barat di Ruangan auditorium UNWIR(Universitas Wiralodra) lantai 2 Jl. Ir. H Juanda KM. 03, Karanganyar, Indramayu, Karanganyar, Kec. Indramayu, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat 45213 berjalan lancar dan sukses,minggu(1/9/2024).
Tema yang diangkat oleh HMI yaitu”Pentingnya buffer zone sebagai solusi konkret untuk keamanan warga sekitar Kilang balongan”. Para peserta diskusi dihadiri oleh narasumber dari pihak pertamina dan serikat pekerja pertamina bersatu balongan,para aktivis mahasiswa Okp,HMI cabang Indramayu dan HMI Badko jawa Barat serta ada juga dari MD KAHMI Indramayu.
Ini diantaranya yang hadir Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Badan Koordinasi (Badko) Jawa Barat Siti Nurhayati,Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Indramayu Gaos Al Abror Al Muharrom,Majelis Daerah (MD) Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Kabupaten Indramayu Engkung Kurniati,Ketua Umum SPPBB -Serikat Pekerja Pertamina Bersatu Balongan Wawan Darmawan, Perwakilan General Manager RU VI Balongan Muhammad Anis Selaku Manager General Support, Bidang Perguruan Tinggi Kemahasiswaan dan Pemuda (PTKP) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Badan Koordinasi (Badko) Jawa Barat Hilman Hannafi
“Harapan kita, masyarakat Indramayu sudah melirik potensi migas di daerahnya agar masyarakat Indramayu memiliki kompetensi dalam membangun infrastruktur migas yang menguntungkan bagi daerahnya”.Tutur Ketua Umum HMI Cabang Indramayu Gaos Al Abror Al Muharrom.
Acara berlangsung khidmat dari mulai pembukaan,pembacaan ayat suci Al Qur’an,menyanyikan Indonesia Raya, hymne HMI,mars kohati(korps HMI wati),sambutan sambutan dari ketua panitia,ketua HMI Cabang Indramayu dan ketua ketua HMI Badko Jawa Barat,isi materi oleh pemateri Muhamad Anis dari Pertamina, wawan Darmawan dari SP-PBB,dan Alauddin dari HMI Badko Jawa Barat serta moderator Rahmat Muzaki.
Dalam wawancara awak media perwakilan GM RU VI menjelaskan bahwa”Tujuan dari diskusi kita ini yaitu buffer zone sebagai solusi keamanan warga sekitar Kilang balongan,saya pikir temi ini luar biasa yang diselenggarakan oleh temen-temen HMI ini sebagai bentuk kepedulian Mahasiswa terhadap pentingnya BUFFER ZONA,sebagai upaya untuk menjaga keselamatan masyarakat semasa dalam implementasi ini,dan bisa didukung bersama agar kemudian menjadi sarana warga balongan baik itu Mahasiswa maupun masyarakat sekitar yang faham untuk industri modern sehingga Masyarakat Indramayu bisa mendapatkan income atau penghasilan ,ada 2 tahap buffer zone yang dimaksud yaitu 1.penutupan jalan untuk keselamatan masyarakat yang dulu pernah terjadi Musibah kebakaran didaerah itu yang ke 2
Akan melebarkan jalan desa sukaurip dan desa sukareja sepanjang 2.4 kilometer lebar sekitar 8 meter dengan kualitas standar jalan nasional “ucap Muhamad Anies. (Warsana)