Pelalawan, detikkasus.com – Benih padi unggul banyak tidak hidup, Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Pelalawan salahkan Petani penerima bantuan. Padahal merupakan akibat kelalaiannya karena tidak mengantisipasi jauh-jauh hari.
Bantuan benih padi unggul tersebut tidak sesuai yang diharapkan petani. Karena banyak yang tidak tumbuh setelah ditanami para kelompok tani, sebagaimana yang dikeluhkan oleh beberapa anggota kelompok tani di Desa Sungai Solok kepada media ini beberapa waktu lalu.
Menurut PPK (Pejabat pembuat komitmen) pelaksana pengadaan benih padi unggul di Kecamatan Kuala Kampar Reza Harunsyah SP, sebanyak 25 ton dibantu oleh Pemerintah Daerah dengan sumber dana APBD Kabupaten Pelalawan. 12 ton merupakan bantuan dari dana APBN anggaran tahun 2017.
Pagu dana harga benih padi unggul tersebut, 1 kilo gram dianggarkan sebesar Rp 13 ribu. Pada saat lelang, nilai harga itu berkurang atas penawaran pihak rekanan kontraktor pengadaan barang. Harga dalam kontrak berkisaran Rp 10 ribu. Proses pengadaan mulai dari awal hingga penyerahan barang dilakukan telah sesuai, jelasnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Holtikultura (DKPTPH) Kabupaten Pelalawan Ir Syahfalefi M.Si yang dijumpai di kantornya Senin (16/10/17) malah salahkan kelompok tani. Menurutnya hal itu terjadi karena petani tidak memberlakukan pengolahan benih itu seperti benih padi unggul. Pembelakuan benih itu dilakukan sama dengan benih padi biasa. Seharusnya direndam dulu di air, imbuhnya.
Sementara kecambah benih padi unggul tersebut telah melalui kajian dari balai benih dari Pekanbaru. Sehingga benih sebanyak 37 ton itu, telah diberi label sebagai benih yang telah lulus kajian, sebutnya. (Sona).