Pada Tahun 2022 Yang Lalu, Kini Telah Retak-Retak Teras Luar “Selasar” Sekeliling Gedung, Sampai Saat Ini, Diduga Masih Ngambang.
Belum Adanya Tanda-Tanda Lidik Dan Sidik Oleh Pihak APH Daerah Setempat Serta Daerah Provinsi Aceh, Belum Ada Dilakukan Apa Pun.
Kota Langsa |Detikkasus.com -Sungguh sangat disayangkan, dengan adanya di beberapa kalinya. Dilakukan pemberitaan secara publik media online ini, masing-masing berjudul. Di setiap edisinya, yaitu. Adalah, baru menjalani 2 tahun bangunan gedung laboratorium dasar Unsam di tahun 2022 kemarin. Pantauan wartawan media online ini. Kini sudah retak-retak bagian lantai pinggul teras luar, menelan dana anggaran mencapai 19 milyar lebih. Terbitan pada tanggal, 13 juni 2024 beberapa pekan yang lalu.
Berlanjut, pada pemberitaan edisi yang ke dua itu. Dengan secara publik media masa online di aceh ini, berjudul. Usainya di bantu secara publik ini, “Hendra” PPK dan rekanan. Lakukan perbaikan lantai teras luar sekeliling bangunan gedung laboratorium dasar unsam, pada tahun 2022 lalu. Menelan biaya 19 milyar lebih, pantauan wartawan disinyalir terkesan tidak berkwalitas mutunya asal jadi saja dikerjakan. Terbitan pada tanggal, 15 juni 2024 pekan lalu.
Untuk lanjutan yang terakhir kalinya, dari pemberitaan yang telah terjadi dilakukan secara publik media masa online ini. Berjudul, hasil rehabilitas bangunan gedung lantai selasar laboratorium dasar unsam. Yang telah retak-retak di tahun 2022 lalu, menelan biaya Rp.19 milyar lebih. Sampai saat ini tidak ada kunjung selesai, yang dilakukan oleh pihak PPK dan pihak rekanan/kontraktor. Disinyalir adanya ajang mark-up korupsi asal APBN pusat, terbitan pada tanggal 20 juni 2024 pekan lalu.
Anehnya lagi, hasil pantauan wartawan media online di aceh ini. Ternyata, “Hendra”. Selalu PPK pembangunan gedung laboratorium dasar unsam tersebut, sampai saat ini. Nomor kontak chat whatsapp nya sudah tidak dapat di hubungi, dikarenakan ingin menghindar alias takut dengan kejaran konfirmasi oleh wartawan media online ini.
Dugaan kasus mark-up ajang korupsi itu, semangkin di soroti secara publik. Atas pembangunan gedung laboratorium dasar unsam di kota langsa, yang senilai sekitar Rp.19 milyar. Pada tahun 2022 yang lalu, kini telah retak-retak teras luar “selasar” sekeliling gedung itu, sampai saat ini. Diduga masih ngambang, belum adanya tanda-tanda lidik dan sidik oleh aparat penegak hukum (APH) daerah setempat kota langsa serta APH daerah provinsi aceh. Belum ada dilakukan apa pun, dengan lidik dan sidik tersebut.
Menurut bung karo-karo, kembali menimpali serta angkat bicara dengan secara publik di media online di aceh ini. Selalu, ketua pengurus bidang biro investigasi monitoring & intelijen (IMI) lembaga badan peserta hukum reclasseering indonesia (L.BPH.RI) komisariat daerah (komda) kota langsa, “saya sangat kecewa atas kinerja pihak APH di daerah kota langsa. Begitu juga dengan APH daerah provinsi aceh, masa jelas-jelas di depan mata. Dugaan adanya ajang mark-up korupsi dengan senilai Rp.19 milyar rupiah, pihak APH itu. Belum juga lakukan lidik dan sidik atas pembangunan gedung laboratorium dasar universitas samudra (unsam) asal dana anggaran APBN 2022 yang lalu.
Pada sebenarnya, diduga kembali. Bukan tidak dilakukan lidik dan sidik, selainnya dugaan kuat. Di jadikan ATM berjalan, bagi pihak APH daerah setempat mau pun APH daerah provinsi aceh. Kalau lah itu tidak benar, ayo lakukan lidik dan sidik. Terhadap dana anggaran Rp.19 milyar rupiah itu, jangan di biarkan pelaku pemain ajang korupsi di kasi bernafas lebih panjang lagi. Bila perlu, sumbat nafasnya. Agar tidak meraja lela, permainkan dana anggaran APBN tersebut”, pungkasnya Bun karo-karo secara tegas. Menjelaskan kepada wartawan media online ini, dini hari Sabtu malam minggu 29/06/2024 sekitar pukul.21.23.wib.
(Pasukan Ghoib/Team)