Bojonegoro | Detikkasus.com – Pj Gubernur Provinsi Jawa Timur Adhy Karyono mengapresiasi langkah Pemkab Bojonegoro yang menggelar acara Pekan Batik Daerah Budaya Bangsa untuk pertama kalinya. Karena batik bisa menunjukkan kesetaraan sosial sekaligus sebagai pemersatu bangsa.
Apresiasi tersebut diungkapkan oleh Pj Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono saat menghadiri pembukaan Pekan Batik Daerah Budaya Bangsa, Rabu (5/6/2026) di Alun-Alun Kabupaten Bojonegoro. Bertajuk “Batikku, Batikmu, Batik Kita Semua”, kegiatan ini menjadi terobosan baru dalam uri-uri budaya lokal sebagai pengungkit ekonomi dan pelestarian budaya daerah. Pemerintah Kabupaten Bojonegoro juga memfasilitasi gratis masuk bagi warga yang ingin melihat pameran ini.
Selain pameran batik dari daerah di Provinsi Jawa Timur, dalam kegiatan Pekan Batik Daerah ini juga ada kerajinan lokal, karya UMKM, serta berbagai lomba. Seperti lomba fashion show, workshop, lomba menggambar, lomba putra-putri batik, lomba desain, juga kunjungan wisata daerah.
Pj Gubernur Provinsi Jawa Timur Adhy Karyono menuturkan, Langkah ini sebagai sebuah terobosan baru dari Pj Bupati Bojonegoro dan Dekranasda dalam menyajikan Pekan Batik Daerah. “Kami sangat apresiasi, ternyata kegiatan ini perdana. Juga dalam rangka mengungkit ekonomi Bojonegoro dan melestarikan budaya batik. Sehingga membuat suatu kegiatan selama 4 hari ke depan. Mudah-mudahan yang dilakukan untuk uri-uri budaya lokal bisa disambut baik, dan batik Bojonegoro tidak hanya terkenal di Jatim tapi juga di Indonesia hingga internasional,” katanya saat pembukaan Pekan Batik Daerah Budaya Bangsa.
Lebih lanjut, Pj Gubernur menjelaskan, batik sudah menjadi warisan dunia dari Indonesia yang diakui oleh UNESCO pada 2 Oktober 2009. Dan sudah ada Keputusan Presiden Nomor 33 Tahun 2009 dengan menetapkan Hari Batik. “Batik merupakan jati diri Indonesia dan membuat tidak ada strata dalam kehidupan sosial. Tidak ada bedanya. Semuanya jika memakai batik auranya cerah dan setara. Menunjukkan budaya ialah pemersatu dan tidak ada jarak antara kita,” jelasnya.
Jawa timur memang terkenal dengan ragam batik. Menurut Pj Gubernur, Kabupaten Bojonegoro selangkah lebih maju dalam Pekan Batik. “Saya memakai Batik Bojonegoro. Bojonegoro memang batiknya cerah dan mudah-mudahan membawa keberkahan untuk kita semua,” tegasnya.
Kabupaten Bojonegoro memang memiliki ragam batik yang dikenal dengan Motif Jonegoroan. Diantaranya motif Mliwis Mukti, Rancak Thengul, Sekar Jati dan motif Sata Gondo Wangi.
Dalam kesempatan tersebut, Pj Gubernur juga mengajak para perajin untuk mendaftarkan karya besar batik untuk kekayaan intelektual yang diciptakan khusus dari Bojonegoro. Sebab, di samping melestarikan budaya juga dapat menjadi potensi karya.
Dalam rangkaian pembukaan Pekan Batik, setelah pengguntingan ronce melati, rombongan berkeliling stand pameran dan berinteraksi dengan para pelaku pameran batik.
(Andri)